Senin, 28 Oktober 2013

Dipangkas Supaya Berbuah Lebih


Ilustrasi Kristen
Nats : Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah (Yohanes 15:2)

Bacaan : Yohanes 15:1-11

Di tiap kebun anggur, seorang pengurus kebun anggur memangkas ranting-ranting pohon anggur agar menghasilkan lebih banyak buah. Dalam pengertian rohani, terkadang Bapa surgawi kita harus memperlakukan kita dengan cara yang sama, yaitu memangkas kehidupan kita. Tak hanya ranting-ranting mati yang harus dibuang, tetapi terkadang bahkan yang masih hidup dan penting pun harus dibuang agar dapat menghasilkan buah yang lebih baik dan lebat.

Berbagai macam keadaan dapat menjadi pisau pemangkas di tangan Tuan Pemilik Kebun Anggur. Pisau itu dapat berupa isyarat penolakan, perkataan tidak ramah, atau bahkan tanpa kata. Bisa jadi itu berupa rasa frustrasi karena terus-menerus hidup dalam kegaduhan dan kebingungan, menghadapi tugas sehari-hari, sehingga tidak punya kesempatan untuk menemukan tempat yang tenang untuk menyendiri. Atau mungkin saat menunggu campur tangan Allah ketika tampaknya tidak ada harapan sama sekali dan kita tidak punya teman yang bisa menolong.

Namun, pisau pemotong itu dikendalikan oleh sepasang tangan yang penuh kasih. Tuan Pemilik Kebun Anggur tahu apa yang bisa kita dapatkan dan Dia tahu bahwa kita akan menjadi lebih mengasihi, bersukacita, damai, penuh toleransi, baik hati, dapat dipercaya, lembut, percaya diri -- lebih kuat dan lebih baik daripada keadaan kita sekarang ini.

Kita tidak perlu menghindari pisau itu, tetapi memercayai tangan yang memegangnya. Bapa kita di surga mempunyai satu tujuan, yaitu untuk menghasilkan buah yang baik dalam diri kita —David Roper

Rabu, 23 Oktober 2013

Apa Yang Anda Punya ?


Nats : Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah (2Tawarikh 20:15)

Seorang guru Alkitab yang bijak suatu kali berkata, "Cepat atau lambat Allah akan membawa umat-Nya yang merasa memiliki segalanya ke tempat di mana mereka tidak memiliki apa pun selain Dia; tanpa kekuatan, tanpa penjelasan, tanpa apa pun kecuali Dia. Tanpa pertolongan Allah, mereka akan hancur."

Ia lalu bercerita tentang seseorang yang putus asa mengeluh kepada pendetanya, "Hidup saya benar-benar hancur." "Seberapa parah?" tanya si pendeta. Sambil menutupi kepalanya dengan tangannya, ia meratap, "Sangat parah, sehingga satu-satunya milik saya yang masih tersisa hanya Allah." Wajah sang pendeta berseri-seri. "Dengan senang hati saya meyakinkan Anda bahwa orang yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk memperoleh kemenangan besar!"

Dalam bacaan Alkitab hari ini, bangsa Yehuda juga sedang menghadapi masalah. Mereka sadar bahwa tak punya cukup kekuatan dan kehabisan cara untuk mengalahkan musuh. Yang tersisa hanya Allah! Namun, Raja Yosafat dan rakyatnya melihatnya sebagai sumber harapan, bukannya keputusasaan. "Mata kami tertuju kepada-Mu," seru mereka kepada Allah (2 Tawarikh 20:12). Dan mereka tidak dikecewakan karena Dia memenuhi janji-Nya: "Bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah" (ayat 15).

Apakah Anda sedang dalam situasi di mana segala milik Anda lenyap? Ketika Anda mengarahkan pandangan kepada Tuhan dan menaruh harapan kepada-Nya, Anda akan mendapatkan pemenuhan janji Allah, dan Anda tidak akan membutuhkan apa-apa lagi —Joanie Yoder

Sabtu, 19 Oktober 2013

Jangan Mengingini Milik Sesama


”Jangan mengingini milik sesamamu”

Dulu waktu kecil, sebagai anak yang rajin sekolah Minggu, waktu dengar perintah Tuhan yang ke-10 di atas untuk pertama kali, yang terpikirkan adalah aku gak boleh menginginkan barang-barang yang dimiliki orang lain, misal: mainan temanku yang lebih bagus dariku itu. Hohohohoho.....

Bahkan uda sampe segede ini, waktu ingat perintah yang di atas, yang kubayangkan adalah barang-barang berwujud yang yang dimiliki sesamaku. Jangan kamu mengingininya, dosa tuh Meg.....

Nah, seorng temanku pernah bercerita kalau dia ingin berada dalam situasi yang dialami temannya yang lain, dan itu membuatnya sedih, dia down, karena dia tau, saat itu dia gak mungkin mengalami apa yang dialami temannya. 

Oh, bahkan waktu aku nulis ini aku jadi menyadari betapa besarnya Tuhan kita, betapa Dia punya maksud, dan dalam banget hikmatNya. Aku baru ngeh saat aku nulis ni knapa Dia tidak ingin kita mengingini apa yang dimiliki sesama kita. Saat kita melakukan itu, itu akan mengakibatkan penyakit kronis, gangguan kehamilan, jantung, dan sakit paru-paru, husss.....itu akibat ngerokok kaleeee...!!! Gkgkgkgkgkgk

Gak deng. Kali ni serius, kusadari, waktu aku mengingini apa yang dimiliki orang lain, itu akan mengakibatkanku susah bersukacita. Orang lain punya dan aku gak punya. Sebenarnya gak papa sih kalo ngeliat apa yang dimiliki orang lain trus berusaha supaya punya juga tapi dengan cara yang benar, nah...kalo caranya salah, apa gak kacau? Gimana kalo aku ngeliat orang lain lalu aku ngiri, berharap hal buruk untuk orang itu, ato bahkan melakukan hal-hal yang buruk supaya juga bisa memiliki apa yang dimiliki orang lain. ^^’

Yang lucu, dulu aku juga sering banget mengingini milik sesamaku kayak gini, ”Aduhhh...pengen banget punya bodi kurus kayak temanku si A, enak banget dia, gampang nyari baju, gak kayak aku...fiuhhhh....” (curhat dikit). Trus, bukannya menjaga pola makan alias diet, aku malah mengharapkan hal-hal yang konyol dan gak masuk akal, misal : ada box telepon seandainya kayak di kartun Doraemon, jadi aku bisa minta, seandainya gemuk tu jadi trend, hahahahahahaha, nggilani.

Tapi yang terpenting, dan kupikir sebenarnya inilah alasan Tuhan gak mau aku mengingini milik sesamaku ialah karena gara-gara pengen punya orang lain, aku jadi susah mensyukuri apa yang dah kumiliki, aku sibuk ngeliat apa yang dimiliki orang lain sampe aku gak nyadar aku juga memiliki apa yang gak dimiliki orang lain, huahahahahahaha..... nyombongdikit.com. Emang apaan Meg? Apa yang kamu miliki yang gak dimiliki orang lain? Hmmm..... Apa ya??? Oke, biarkan aku berpikir, besok aku kasih jawabannya, hohohohoho....

Bukannya bersyukur atas hal-hal baik yang udah Tuhan kasih ke aku, aku malah sibuk protes ke Tuhan ato minta-minta apa yang blom tentu merupakan bagianku. Parah kan????

Ccckkkk...cckkk...cckkk.....Benar-benar panjang dan lebar, luas dan dalam maksud Tuhan bilang ’milik sesamaku’ itu. Aku yang dulu Cuma mikirnya itu barang-barang fisik doang, sekarang jadi mikir ’milik sesamaku’ itu banyak banget. Milik sesamaku bisa juga berarti bakat-bakatnya, kepandaiannya, kecantikannya, sifatnya, kemampuannya, karakternya, keberhasilannya, kesuksesannya, kebahagiannya, situasi yang dimilikinya atopun tubuhnya yang kurus itu, hahahahaha.....

Almarhum papahku pernah bilang sama aku, ”Jangan ngeliat ke atas terus, gak akan ada habisnya nanti kamu mau apa yang dipunya orang lain. Jangan juga ngeliat ke bawah terus, nanti kamu jadi sombong karena merasa lebih dari orang lain. Udah, syukuri ja apa yang ada. Belajar bersyukur nak.....”. Aku masih ingat kata-kata papahku itu. Hiks, jadi kangen papah..... :’( Miss u so Pah.....

So, jangan mengingini milik sesamamu lagi Meg! Pikirkan semua hal baik yang kamu miliki, dan bersyukurlah kepada Tuhan yang dah begitu baiknya memberikan semua itu padamu! He is so good to you...

artikel ini didapat dari :
Kasongan, 27 November 2010
-Mega Menulis-

Pagar Pemisah

Nats : Apabila seseorang berbuat dosa ... terhadap TUHAN, dan memungkiri ... barang yang dirampasnya, ... maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya (Imamat 6:2,4)

Bacaan : Imamat 6:1-7


Seorang pencuri di New Jersey melakukan pencurian sebanyak 7.000 dolar dalam bentuk perhiasan, koin kuno, dan uang tunai dari seorang janda. Semua barang yang dicuri tersebut merupakan barang-barang peninggalan suaminya yang masih tersisa.

Saat memilah-milah barang curiannya, pencuri itu menemukan beberapa amplop persembahan gereja berisi uang yang akan dipersembahkan wanita itu kepada Tuhan. Tanpa melihat isinya terlebih dahulu, pencuri itu langsung memasukkan semuanya ke dalam amplop lain, menuliskan alamat, lalu mengirimkannya ke gereja wanita itu.

Ketika sang pendeta tahu apa yang telah terjadi, ia berkomentar, "Ini adalah ciri khas kebingungan moral zaman ini. Orang berpikir bahwa mencuri dari janda dan anak-anak dianggap tidak apa-apa, sementara mencuri dari gereja dianggap tindakan tercela."

Pencuri itu mengabaikan satu kebenaran penting: Dosa terhadap sesama adalah dosa terhadap Allah (Imamat 6:2). Saya khawatir kita semua cenderung berpikir bahwa batas harta kepunyaan Allah berakhir di belakang gereja. Namun, sebenarnya tidaklah demikian. Segala harta benda di dunia ini dan setiap orang adalah kepunyaan Allah. Jika kita menghormati Dia, itu berarti kita juga harus menghormati harta benda yang telah dipercayakan Allah kepada anak-anak-Nya.

Orang yang takut akan Allah dan yang menyadari bahwa berbuat dosa terhadap sesama berarti berdosa terhadap Dia adalah seorang yang bijaksana —Mart De Haan II

Siapkan Hati Pada Pengajaran FirmanNYA


Nats : Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian (Mazmur 100:4)

Bacaan : Mazmur 100

Di dalam bukunya Folk Psalms of Faith, Pendeta Ray Stedman berkata bahwa ia berharap semua orang yang datang ke gereja dapat berdiri di atas mimbar pada hari Minggu pagi dan memerhatikan wajah para jemaat selama khotbah berlangsung.

Walaupun sebagian besar orang tampaknya memerhatikan sang pendeta, banyak pula jemaat yang pikirannya ada di tempat lain. Stedman menulis, "Tentunya menarik untuk mengetahui, ke mana saja pikiran orang-orang mengembara selama kebaktian!"

Untuk memperoleh manfaat terbesar dari kebaktian di gereja, kita harus mempersiapkan hati dan menjadi peserta yang aktif. Kita harus terlibat dengan sungguh-sungguh dalam menyanyikan pujian, berdoa tanpa bersuara saat pendeta memimpin doa, dan menyembah dengan sepenuh hati saat paduan suara bernyanyi.

Pada akhirnya, kita perlu mendisiplinkan diri untuk mendengarkan pengajaran firman Allah dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang terbuka. Kita harus mengembangkan rasa lapar akan kebenaran yang menenangkan jiwa kita, mengilhamkan penyembahan, membangkitkan pujian kepada Allah, dan menggerakkan kita untuk melayani Dia.

Kita dengan mudah menyalahkan pendeta apabila kita meninggalkan kebaktian dengan perasaan hampa dan patah semangat. Namun pendeta hanyalah salah satu peserta; kita pun harus melakukan tugas kita. Mereka yang memperoleh berkat paling banyak dari penyembahan adalah mereka yang memberikan peranan paling banyak --Richard De Haan

Sabtu, 03 Agustus 2013

Apakah Anda Tahu Dengan Pasti ?? Bahwa Anda Akan Bersama ALLAH Di Dalam Surga ??


Tak seorangpun tahu kapan dan bagaimana dia meninggal

Seandainya anda meninggal hari ini apakah anda yakin pasti masuk surga ?

Banyak orang ragu untuk menjawabnya 

Apapun jawaban anda ada satu pertanyaan lagi yang lebih penting .....

Seandainya anda meninggal dan ALLAH bertanya : " Mengapa AKU harus mengijinkan engkau masuk Surga KU ? Apa jawab anda .....

Banyak orang mengatakan : 
Kalau kita rajin beribadah, tidak berbuat jahat, melakukan yang baik, mentaati ajaran Agama tentunya dengan semua kebaikan itu kita harap kita boleh masuk ke Surga NYA.

Tapi pernahkah anda berpikir 
" Harus sebaik apakah kita , supaya kita layak masuk ke Surga NYA ? "

Nah inilah kabar baik yang anda perlu dengar !

Beberapa menit yang anda gunakan untuk membaca artikel ini akan menjadi waktu yang paling berarti yang pernah anda gunakan.

Surga atau Hidup Kekal adalah Anugerah ALLAH

..... tetapi karunia ALLAH ialah hidup yang kekal dalam KRISTUS YESUS , Tuhan kita. (Roma 6:23b)

Surga atau Hidup Kekal juga tidak kita dapat karena usaha atau karena upah.
Karena kita sudah melakukan sesuatu pekerjaan untuk ALLAH 

" Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman , itu bukan hasil usahamu , tetapi pemberian ALLAH , itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri " (Efesus 2 : 8-9)

Meskipun merupakan hadiah , tapi semua orang tidak dapat memperolehnya ..

Apakah yang menghalangi kita menerima anugerah ini ? ialah DOSA

Semua manusia telah berdosa ... termasuk didalamnya adalah kita.

Menurut anda apakah Dosa itu ?
Dosa : adalah pelanggran terhadap hukum Allah , seperti : membunuh , berzina, kemarahan , tipu daya , pikiran jahat, tidak melakukan apa yang baik padahal sdh tau , tidak peduli terhadap Allah itupun Dosa .

Seandainya kita melakukan hanya 3 dosa sehari saja , itu berararti kita sudah melakukan lebih dari 1.000 dosa setahun , jiklau kita diberi hidup 80 th , maka berarti ada 80.000 dosa.
Dengan dosa sebanyak itu mungkinkah kita layak untuk masuk surga ?

Manusia yang berdosa mustahil dapat menyelamatkan diri sendiri , karena tuntutan Allah adalah SEMPURNA.

Tidak mungkin kita menyajikan telur dadar dari 9 telur yang baik dan 1 telur yang busuk karena 1 telur yang rusak akan mencemari 9 telur yang baik itu.

Demikian juga dihadapan Allah yang SEMPURNA , 1 (satu) Dosa saja , semua kebaikan kita sudah CEMAR dan membuat kita TIDAK LAYAK untuk masuk surga. 
Jadi dengan USAHANYA SENDIRI , MUSTAHIL manusia dapat masuk surga.

Maka harus ada cara yang berbeda .....

Mari kita melihat bagaimana cara Allah .....

Menurut anda bagimana sifat Allah itu ? tentunya Allah maha kuasa , maha suci, maha kasih, maha adil, maha besar dan masih banyak maha maha yang lain lagi , tetapi kali ini kita batasi saja fokus pembahasan kita pada sifat maha kasih dan maha adil dari Allah.

Ada orang yang berpahaman bahwa Allah itu seperti tokoh Kakek yang sayang kepada cucunya , saking sayangnya maka ketika cucunya berbuat salahpun si kakek tetap membela , ini adalah pandangan yang keliru , karena hanya menekankan Kasih saja tapi mengabaikan sisi Adil. Seringkali manusia menganggap bahwa Allah maha pengasih dan penyayang maka kita berbuat dosa tidap apa-apa toh Allah akan mengampuni , ini adalah pandangan yang keliru,

atau ada juga sebagian orang yang menganggap Allah seperti tokoh Polisi , polisi adalah penegak keadilan jadi yang bersalah harus dihukum ,  jadi  disini polisi hanya menekankan Keadilan tapi tidak memperhitungkan Kasih. Contoh : ketika kita melanggar peraturan lalu-lintas walaupun kita sudah menjelaskan bahwa sedang terburu-buru karena ada saudara yang masuk rumah sakit , tetapi polisi tetap saja menilang . Ini adalah gambaran bahwa ada orang yang menganggap Allah itu kerjanya hanya menghukum , menghukum dan menghukum orang yang bersalah saja , ini adalah pandangan yang keliru.   

Yang benar adalah Allah Kasih tetapi sekaligus juga Adil. Kasih Allah tidak bisa dipisahkan dengan Keadilan Nya dan sebaliknya Keadilan Allah tidak bisa dipisahkan dengan Kasih Nya.

Sebelum melanjutkan , Anda akan diberikan sebuah ilustrasi tentang "Perampok Bank"

Alkisah ada seorang bapak yang sedang dalam kondisi tertekan karena istrinya sedang hamil tua
dan sebentar lagi akan melahirkan, sedangkan anaknya mau masuk sekolah , kebutuhan ekonomi sangatlah besar tapi saat ini kondisi keuangan bapak tersebut sedang tidak bagus , dia tidak punya dana untuk bisa menutupi kebutuhannya tsb datas. Karena tidak punya solusidan pikiran buntu untuk bisa mendapatkan uang , maka bapak tersebut yg latar-belakangnya adalah orang baik-baik jadi berpikiran negatif , dia berniat untuk merampok bank.

bersambung ...  





















Kamis, 11 Juli 2013

Lindungi Anak Anda



Nats : Siapa percaya kepada Tuhan, dilindungi (Amsal 29:25)
Bacaan : Ulangan 6:4-9

Setelah Amerika Serikat diserang oleh para teroris pada tanggal 11 September 2001, Presiden Bush meminta Kongres untuk membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri. Badan ini bertugas melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga keamanan warga Amerika.

Rumah tangga pribadi kita juga membutuhkan suatu rencana berkaitan dengan "keamanan dalam negeri", karena kita harus menjaga anak-anak kita dari orang-orang yang dapat membahayakan mereka. Akan tetapi, di dalam dunia yang mudah dimasuki oleh kekuatan dari luar yang membahayakan ini, bagaimana cara kita mengamankan rumah tangga kita? Berikut ini beberapa saran untuk menciptakan keamanan rumah tangga Anda:

1. Kontrollah media. Daripada membiarkan para pembuat acara TV,
film, dan CD mendikte apa yang Anda lihat dan dengar, lebih baik
gunakan panduan alkitabiah untuk mengevaluasi bahasa dan moralitas
dari apa yang anak-anak Anda saksikan dan dengarkan.

2. Kenalilah teman-teman mereka. Standar teman-teman anak Anda
mungkin tidak sesuai dengan standar Anda. Buatlah rumah Anda
sebagai pelabuhan, tempat teman-teman anak Anda diterima dengan
tangan terbuka. Ini membantu Anda mengenal mereka.

3. Bangunlah perisai diri. Dengan mengajarkan prinsip-prinsip
alkitabiah kepada anak-anak Anda dan mendorong iman mereka, Anda
akan menolong mereka menjadi arif, sehingga mereka dapat membangun
perisai diri yang akan melindungi mereka dari bahaya yang mereka
hadapi.

Seberapa baikkah keamanan rumah tangga Anda? --Dave Branon

Rabu, 10 Juli 2013

Bagai Rajawali


“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31

Burung rajawali mempunyai sayap yang lebar. Bahkan yang terlebar yang pernah diukur adalah selebar 2,5 meter (8 feet). Burung rajawali dikenal dengan ketahanannya pada saat ia terbang. Walau diperlukan energi yang cukup besar untuk mengepakkan sayap pada awalnya, tetapi begitu dia terbang, dia hanya mengeluarkan energi yang sangat kecil.

Hasil penelitian menyatakan bahwa rajawali hanya memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk mengepakkan sayap dalam tiap jam waktu terbangnya. Rajawali dapat terbang lama tanpa perlu mengepakkan sayapnya.

Rajawali dapat terbang dengan melayang-layang di udara (gliding) ataupun terbang naik (soaring) dengan memanfaatkan udara thermal/panas yang naik pada daratan terbuka. Sedapat mungkin dia menggunakan kedua teknik itu untuk dapat terbang tanpa perlu mengepakkan sayapnya. Dengan begitu dia hanya memerlukan energi yang sangat kecil untuk dapat terbang lama. Tidak hanya itu saja, rajawali dapat menempuh jarak rata-rata 75 hingga 125 mil. Jarak terjauh yang pernah ditempuh adalah 1100 mil.

Itulah rahasia kekuatan dari burung rajawali yang naik terbang tinggi. Dia tidak akan pernah menjadi lelah karena dia tidak perlu menggunakan banyak energi untuk dapat terbang dalam waktu lama dan menempuh jarak yang jauh.

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:29-31

Ketika kita berada dalam suatu masalah yang datang bertubi-tubi, kita dapat merasakan menurunnya kekuatan kita baik secara fisik maupun secara jiwa. Melemahnya kekuatan kita justru akan membuat kita semakin tidak berdaya dalam menghadapi masalah yang ada. ##

Jangan Biarkan Suka-cita Anda Tercuri



Nats : Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya (Filipi 1:6)
Bacaan : Filipi 1:1-11

Mengapa banyak orang kristiani tidak mengalami sukacita yang merupakan buah Roh dalam Galatia 5:22?
Dalam bukunya yang berjudul Laugh Again (Tertawa Lagi), Charles Swindoll menuliskan tiga hal yang sering menjadi "pencuri sukacita", yakni kekhawatiran, tekanan batin, dan ketakutan.

Ia mendefinisikan kekhawatiran sebagai "kegelisahan yang berlebihan akan suatu hal yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi". (Dan biasanya tidak terjadi.) Tekanan batin diartikan sebagai "ketegangan yang berlebihan terhadap situasi yang tidak dapat kita ubah atau kontrol". (Padahal Allah mampu.) Dan ketakutan, menurut Swindoll, adalah "kecemasan yang sangat terhadap bahaya, kejahatan, atau penderitaan". (Dan hal itu hanya akan memperbesar masalah kita.)

Swindoll mengatakan bahwa untuk membentengi diri dari "pencuri sukacita", kita harus memiliki keyakinan yang sama seperti yang dikatakan Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi. Setelah mengucap syukur atas jemaat Filipi (1:3-5), ia menyakinkan mereka bahwa "Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya" (ayat 6).

Apa pun yang membuat Anda khawatir, tertekan, dan ketakutan, tidak dapat menghalangi Allah untuk terus bekerja dalam hidup Anda. Kita dapat hidup dengan keyakinan bahwa Dia mengatur segalanya. Kita dapat memasrahkan segalanya kepada-Nya.

Bentengi diri Anda dari "pencuri sukacita" itu dengan memperbarui keyakinan Anda kepada Allah setiap pagi. Lalu tenangkan hatimu dan bersukacitalah --Joanie Yoder

BerkatNYA Melimpah



Nats : Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga (Efesus 1:3)
Bacaan : Efesus 1:3-14

Saat bencana menimpa, masyarakat menjadi begitu murah hati dalam memberikan bantuan. Setelah serangan teroris yang terjadi di bulan September 2001, kota New York dibanjiri bantuan berupa handuk, selimut, senter, minuman botol, kacang kalengan, sekop, pasta gigi, daging kaleng, radio, sepatu but karet, dan ribuan jenis barang lainnya. Semua bantuan itu diperkirakan seharga 75 juta dolar. Saking banyaknya barang, akhirnya malah tidak semuanya dapat dipakai.

Kejadian itu mengingatkan saya akan apa yang terjadi saat iman kita berbalik dari Kristus, Sang Juruselamat. Kita akan menghadapi bencana pribadi. Dosa yang kita lakukan membuat kita terancam terpisah selamanya dari Allah. Masa depan kita menjadi sangat gelap dan tanpa harapan.

Lalu Yesus masuk dan menawarkan pertolongan. Saat kita percaya kepada- Nya, Bapa kita di surga akan mencurahkan kekayaan rohani-Nya bagi kita. Dengan demikian, kita memperoleh berkat yang begitu banyak sehingga kita mungkin tidak dapat memanfaatkan seluruhnya. Kita adalah anggota keluarga Allah (Efesus 1:5). Kita beroleh “penebusan” dan “pengampunan dosa” (ayat 7). Kita adalah ahli waris dari Dia yang memiliki segalanya (ayat 11). Semua harta warisan kita itu dimeteraikan oleh Roh Kudus (ayat 13,14).

Berkat bagi orang kristiani senantiasa melimpah. Tak ada habisnya. Betapa Allah yang kita layani sungguh murah hati dan penuh perhatian! Mari kita puji Dia atas berkat yang amat banyak dan melimpah dalam hidup kita --Dave Branon

Selasa, 09 Juli 2013

Waspadalah Selalu



Nats : Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati- hatilah supaya ia jangan jatuh!
(1Korintus 10:12)
Bacaan : 1Korintus 10:1-13  

Beberapa tahun yang lalu ketika sedang berjalan-jalan di Gunung Rainier, Washington, saya dan istri saya Carolyn tiba di sebuah sungai es yang sedang meluap. Di situ telah terpasang balok datar yang melintang di sungai sebagai jembatan darurat. Namun jembatan darurat itu tak ada pegangannya, lagi pula licin.
Menyeberang di atas balok yang basah tampak sangat menakutkan, sehingga Carolyn tidak ingin menyeberang. Namun akhirnya ia mendapat keberanian dan perlahan-lahan ia berjalan setapak demi setapak dengan hati-hati menuju seberang.

Sewaktu kembali kami harus berjalan di atas balok itu lagi, dan ia menyeberang dengan kehati-hatian yang sama. "Apa kau takut?" tanya saya. "Tentu saja," jawabnya, "tetapi itulah yang membuatku selamat." Sekali lagi, karena sadar akan bahaya, ia berhasil menyeberang dengan selamat.

Sering kali dalam hidup ini kita dihadapkan pada banyak bahaya moral. Kita sebaiknya selalu berpikir bahwa sewaktu-waktu kita bisa jatuh. "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh" (1 Korintus 10:12). Dalam berbagai kesempatan dan keadaan, siapa pun dari kita dapat jatuh dalam dosa apa pun. Sungguh bodoh bila kita berpikir takkan pernah jatuh.

Kita harus berjaga-jaga, berdoa, dan mempersenjatai diri di setiap kesempatan, yakni dengan percaya sepenuhnya kepada Allah (Efesus 6:13). "Sebab Allah setia" (1 Korintus 10:13), dan Dia akan memberi kita kekuatan agar tidak jatuh --David Roper
5 Februari 2003

Allah Pemberi Semangat

Teladan Adalah Warisan Yg Paling Berharga



Nats : Perempuan-perempuan yang tua, ... [hendaklah] mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya (Titus 2:3,4)
Bacaan : Titus 2:1-5

Kakek dan nenek adalah pembangun jembatan keluarga yang luar biasa. Kakek dan nenek saya, keduanya berasal dari keluarga petani. Mereka berdua adalah orang-orang dari abad ke-19 yang selama bertahun-tahun meneruskan warisan penting, baik sejarah maupun iman.

Sekarang, anak-anak saya mewarisi iman kakek dan nenek mereka, karena mereka dapat melihat bahwa saya dan istri saya secara pribadi sudah menerima iman yang telah diteladankan kepada kami. Selain itu, anak-anak kami juga telah melihat dan mendengar sendiri kesaksian iman daari kakek dan nenek mereka.
Jika dipikir-pikir, sebenarnya sulit untuk dibayangkan kalau pengaruh kakek dan nenek sampai sedemikian jauh. Apalagi, perbedaan umur mereka dengan para cucu mereka berkisar antara 40-70 tahun. Namun, mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk menjembatani jurang antargenerasi, dan terkadang lebih baik daripada yang dapat dilakukan para orangtua terhadap anak-anaknya.

Orang-orang tua kristiani, termasuk kakek dan nenek, memiliki satu tanggung jawab dan kesempatan unik untuk menjadi teladan dan pengajar. Secara langsung maupun tidak langsung, mereka menjaga warisan iman agar tetap hidup dari generasi ke generasi.

Marilah kita bersyukur atas warisan yang kuat, yaitu iman, kasih, dan keluarga, yang dapat ditinggalkan oleh kakek dan nenek bagi semua generasi penerus mereka. Dan kakek-nenek sebaiknya menggunakan setiap kesempatan untuk menjalin ikatan dengan cucu-cucu mereka, sehingga iman mereka akan menjadi iman para cucu mereka --Dave Branon

Biarkan Allah Bekerja

Nats : Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10)
Bacaan : Efesus 2:1-10
Seorang organis gereja sedang berlatih memainkan lagu ciptaan Felix Mendelssohn, tetapi ia masih saja belum dapat memainkannya dengan baik. Karena kesal, ia lalu membereskan perlengkapan musiknya dan hendak pergi. Ia tidak memperhatikan kalau ada seseorang yang masuk dan duduk di bangku depan gereja.
Saat organis tersebut beranjak pergi, orang itu maju ke depan dan bertanya apakah ia boleh memainkan lagu itu. "Saya tak pernah mengizinkan siapa pun menyentuh organ ini!" tukas sang organis. Setelah dua kali memohon dengan sopan, akhirnya sang organis yang galak itu dengan berat hati mengizinkannya.
Orang itu akhirnya duduk dan memainkan musik yang indah sehingga alunan musiknya memenuhi gereja. Setelah selesai, sang organis bertanya, "Siapakah Anda?" Lelaki itu menjawab, "Saya Felix Mendelssohn." Tadinya sang organis hampir saja melarang si pencipta lagu memainkan musik ciptaannya sendiri!
Sering kali kita terlalu ingin memainkan nada-nada kehidupan kita sendiri dan melarang Sang Pencipta memainkan musik yang indah. Seperti halnya organis yang keras kepala itu, dengan berat hati kita melepaskan tangan kita dari tuts-tuts organ. Sebagai umat-Nya, kita ini "diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya" (Efesus 2:10). Namun, hidup kita tidak mampu menghasilkan musik yang indah kecuali jika kita mengizinkan Allah bekerja di dalam diri kita.
Allah menuliskan simfoni bagi kehidupan kita. Izinkanlah Dia mengerjakan rancangan-Nya di dalam hidup kita –Dave Egner

Senin, 01 Juli 2013

Bongkar Rahasia iblis !!!


Nats : Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia (1Yoh. 4:4)
Bacaan : Roma 6:11-23

Seorang instruktur kursus mengemudi di Jerman dihentikan oleh polisi setelah mengalami kecelakaan kecil dengan sebuah truk. Ketika SIM-nya diminta, ia tidak dapat menunjukkannya. Ia telah mengajar banyak murid selama lebih dari 40 tahun tentang cara mengemudi, tetapi ternyata ia sendiri tidak mempunyai SIM! Bertahun-tahun sebelumnya, ia gagal dalam ujian mengemudi, dan ia takut untuk mencoba lagi. Ia merahasiakan fakta ini karena merasa malu.

Setan juga memiliki rahasia masa lalu. Ia tidak ingin orang mengetahui hal itu. Apakah rahasianya? Ia tidak lagi memiliki kekuatan untuk memisahkan kita dari Allah. Musuh kita ini tidak ingin siapa pun mengetahui fakta ini karena ia berhasrat agar orang yang tidak percaya tetap dikuasai oleh dosa dan orang percaya terjerat di dalamnya.

Memang benar bahwa karena dosalah kita menjadi terpisah dari Allah. Akan tetapi, tatkala Yesus wafat di kayu salib, Dia memikul semua dosa kita dan menanggung hukuman mati kita. Allah kemudian membangkitkan Yesus dari kematian, dan kini Dia memerintah di surga.

Apabila kita memercayai apa yang telah Yesus lakukan bagi kita, dimulailah suatu hubungan dengan Allah dan dosa tidak lagi menguasai kita. Rasul Paulus menulis, "Dosa tidak akan berkuasa lagi atas kamu" (Rm. 6:14). Kita tidak lagi terpisah dari Allah. Kita telah dimerdekakan dari belenggu dosa (ay. 18). Rahasia Setan telah terbongkar --AMC
Uluran tangan Tuhan terbuka
Bagi mereka yang tertindih dosa;
Dia mengangkat beban di hati
Dan memberikan damai sejati. --Sper

Berapa Lama Mengetuk ?



Nats : Ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya (Lukas 19:41)
Bacaan : Lukas 19:41-44

Butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan jawaban ‘ya’ dari seorang gadis. Seorang pria Wales jatuh cinta pada salah seorang tetangganya dan ingin menikahinya. Namun mereka terlibat pertengkaran, dan si gadis menolak untuk memaafkannya. Dengan rasa malu dan segan menghadapi wanita yang tersinggung itu, sang peminang yang gigih ini menyelipkan sepucuk surat cinta di bawah pintu rumah si gadis seminggu sekali.

Akhirnya, setelah 42 tahun berlalu ia memberanikan diri mengetuk pintu rumah wanita itu dan meminta wanita tersebut menjadi istrinya. Ia sangat gembira karena sang wanita menerima pinangannya. Mereka pun menikah pada usia 74 tahun!

Allah juga seorang kekasih yang gigih. Dari abad ke abad Dia mengutus para nabi untuk mencari umat Israel yang keras kepala. Lalu Allah mengutus Putra-Nya. DalamLukas 19 dikatakan bahwa ketika melihat kota Yerusalem, menangislah Yesus karena menyaksikan kedegilan hati mereka (ayat 41-44).

Namun Yesus tetap gigih mengasihi. Dia membuka jalan bagi perdamaian melalui pengurbanan-Nya di Kalvari yang memberikan penebusan. Hari ini Dia masih mengajak para pendosa untuk datang kepada-Nya, menerima-Nya secara pribadi sebagai Juruselamat, dan menikmati persekutuan yang intim dengan-Nya (Matius 11:28).

Jika Anda telah datang kepada-Nya, bersoraklah karena Anda telah menjadi milik-Nya. Tetapi jika belum, sadarilah bahwa waktunya bisa habis. Jangan terus-menerus menjauhkan diri dari Kekasih jiwa Anda tersebut. Percayalah kepada-Nya hari ini juga —Vernon Grounds

Perjalanan Ikan Salmon




Nats : Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28)

Bacaan : Matius 11:25-30

Ikan salmon membuat saya terpesona. Tiap Agustus saya berkendaraan beberapa kilometer ke utara dari rumah saya di Idaho. Saya mengamati perjalanan melelahkan mereka di akhir perjalanan menuju gundukan pasir di sepanjang Danau Creek. Saya selalu memikirkan perjalanan panjang mereka.

Beberapa bulan sebelumnya, kawanan itu meninggalkan Samudra Pasifik dan memulai perjalanan melewati Kolombia menuju Sungai Snake, kemudian berenang di sepanjang cabang Sungai Salmon menuju East Fork, lalu mengarungi arus Sungai Secesh menuju Danau Creek. Mereka menempuh jarak lebih dari 1.126 km.

Didorong naluri, mereka berenang menentang arus, melintasi air terjun, dan mengitari dam-dam pembangkit listrik. Meski menghadapi ancaman elang, beruang, dan banyak predator lainnya, mereka berjuang mencapai tempat yang biasa digunakan para leluhur mereka untuk menaruh telur-telur.

Perjalanan itu mengingatkan saya akan perjalanan manusia. Kita pun punya naluri untuk pulang. "Sebenarnya dalam pikiran manusia ada naluri alamiah untuk mencari Tuhan," kata John Calvin. Kita dilahirkan dan hidup untuk tujuan yang jelas, yaitu mengenal dan mengasihi Allah. Dia adalah sumber kehidupan kita, dan hati kita selalu gelisah sebelum datang kepada-Nya.

Apakah hari ini Anda gelisah karena terdorong ketidakpuasan dan kerinduan akan "sesuatu yang lebih", yang sukar dipahami? Yesus Kristus adalah sumber dan pemenuhan semua yang Anda cari. Datanglah kepada-Nya hari ini juga dan temukan ketenangan bagi jiwa Anda (Matius 11:28) --David Roper

Saat Semuanya Tidak Berarti

Nats : Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus (Filipi 3:7)
Bacaan : Filipi 3:7-14

Saat membongkar garasi putra saya, saya menemukan semua trofi yang ia menangkan melalui berbagai macam pertandingan atletik selama bertahun-tahun. Semuanya itu dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus, dan siap untuk dibuang.

Saya mengenang darah, keringat, dan air mata yang mengucur demi mendapatkan semua penghargaan itu. Namun sekarang ia membuangnya. Semuanya itu tidak berharga lagi baginya.

Saya jadi teringat pada sebuah puisi anak-anak yang aneh karangan Shel Silverstein berjudul "Hector si Kolektor". Puisi itu mengisahkan tentang semua benda yang dikoleksi Hector selama bertahun-tahun. Ia "menyayangi benda-benda itu lebih dari berlian yang bersinar, lebih dari emas yang berkilauan". Lalu Hector mengundang semua temannya, "Kemarilah, aku mau membagikan hartaku!" Lalu semua temannya "datang untuk melihatnya, tetapi mereka menyebut barang-barang itu sampah!"

Seperti itulah nantinya akhir hidup kita. Semua milik kita, semua benda yang kita perjuangkan di sepanjang hidup kita, menjadi tidak berarti apa-apa kecuali sampah. Saat itulah kita diyakinkan bahwa harta bukanlah hal yang paling berharga dalam hidup ini.

Mulai saat ini kita akan memiliki cara pandang yang benar, seperti cara pandang Paulus. "Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus"(Filipi 3:7). Kita harus bersikap wajar terhadap harta milik kita, karena sebenarnya kita telah memiliki harta yang paling bernilai, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan kita -David Roper

Minggu, 30 Juni 2013

Garis Tangan perlu dipercaya ?


Paul Liao adalah salah satu 10 orang terkaya di Taiwan,
taipan ini memiliki sejumlah hotel, real estate dan sederet bisnis yang besar.

Yang menuai banyak pujian orang adalah taipan ini memperoleh semua harta
kekayaannya benar-benar dari nol.

Sehingga ini membuat banyak orang antusias untuk mengetahui kunci kesuksesannya
Paul.

Suatu ketika Paul Liao diundang dalam suatu seminar di sebuah fakultas,
seorang mahasiswa mendekatinya dan menanyakan apa rahasia kesuksesannya itu.

“Terimakasih Bapak mau menerima saya.

Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak, apa yang bisa
membuat Bapak sedemikian suksesnya” ujar mahasiswa itu.

Mendengar permintaan itu,
Paul Liao tersenyum sejenak,
lalu ia pun meminta mahasiswa itu menengadahkan tangannya.

Mahasiswa itu tertegun sejenak,
dan ia memperlihatkan telapak tangannya.

“Mari saya lihat garis tanganmu. Simaklah baik-baik apa pendapatku,” ujar sang
taipan.

Taipan Paul pun menunjuk garis garis di tangannya sambil berkata ”Lihatlah
telapak tanganmu ini,
di sini ada beberapa garis utama yang menentukan nasib.

Ada garis Kehidupan,
ada garis Rezeki dan
 ada pula garis Jodoh.

Sekarang coba kamu menggenggamnya”.

Sang mahasiswa kemudian melanjuti “Sekarang dimana garis tanganmu?” Tanya si
Taipan.

“Di dalam telapak tangan yang saya genggam”,
jawab mahasiswa itu penasaran.

“Nah, apa artinya itu?

Hal itu mengandung arti,
bahwa apapun takdir dan keadaanmu kelak,
semua itu ada dalam genggamanmu sendiri.

Anda lihat bukan?

Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu.

Begitulah rahasia suksesku selama ini.
Aku Berjuang dan Berusaha dengan BERBAGAI CARA untuk menentukan
Nasibku sendiri,
bukan melalui ketergantungan pada garis tangan” jawab si taipan.

“Tapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tak ikut
tergenggam?

Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu,
karena di sanalah letak kekuatan dari TUHAN.


Kita tak akan mampu melakukan
dan itulah bagian TUHAN”,

lanjut si taipan “Kesuksesanmu
tidak bakal terjadi
tanpa campur tangan TUHAN.”

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA