Kamis, 11 Juli 2013

Lindungi Anak Anda



Nats : Siapa percaya kepada Tuhan, dilindungi (Amsal 29:25)
Bacaan : Ulangan 6:4-9

Setelah Amerika Serikat diserang oleh para teroris pada tanggal 11 September 2001, Presiden Bush meminta Kongres untuk membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri. Badan ini bertugas melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga keamanan warga Amerika.

Rumah tangga pribadi kita juga membutuhkan suatu rencana berkaitan dengan "keamanan dalam negeri", karena kita harus menjaga anak-anak kita dari orang-orang yang dapat membahayakan mereka. Akan tetapi, di dalam dunia yang mudah dimasuki oleh kekuatan dari luar yang membahayakan ini, bagaimana cara kita mengamankan rumah tangga kita? Berikut ini beberapa saran untuk menciptakan keamanan rumah tangga Anda:

1. Kontrollah media. Daripada membiarkan para pembuat acara TV,
film, dan CD mendikte apa yang Anda lihat dan dengar, lebih baik
gunakan panduan alkitabiah untuk mengevaluasi bahasa dan moralitas
dari apa yang anak-anak Anda saksikan dan dengarkan.

2. Kenalilah teman-teman mereka. Standar teman-teman anak Anda
mungkin tidak sesuai dengan standar Anda. Buatlah rumah Anda
sebagai pelabuhan, tempat teman-teman anak Anda diterima dengan
tangan terbuka. Ini membantu Anda mengenal mereka.

3. Bangunlah perisai diri. Dengan mengajarkan prinsip-prinsip
alkitabiah kepada anak-anak Anda dan mendorong iman mereka, Anda
akan menolong mereka menjadi arif, sehingga mereka dapat membangun
perisai diri yang akan melindungi mereka dari bahaya yang mereka
hadapi.

Seberapa baikkah keamanan rumah tangga Anda? --Dave Branon

Rabu, 10 Juli 2013

Bagai Rajawali


“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31

Burung rajawali mempunyai sayap yang lebar. Bahkan yang terlebar yang pernah diukur adalah selebar 2,5 meter (8 feet). Burung rajawali dikenal dengan ketahanannya pada saat ia terbang. Walau diperlukan energi yang cukup besar untuk mengepakkan sayap pada awalnya, tetapi begitu dia terbang, dia hanya mengeluarkan energi yang sangat kecil.

Hasil penelitian menyatakan bahwa rajawali hanya memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk mengepakkan sayap dalam tiap jam waktu terbangnya. Rajawali dapat terbang lama tanpa perlu mengepakkan sayapnya.

Rajawali dapat terbang dengan melayang-layang di udara (gliding) ataupun terbang naik (soaring) dengan memanfaatkan udara thermal/panas yang naik pada daratan terbuka. Sedapat mungkin dia menggunakan kedua teknik itu untuk dapat terbang tanpa perlu mengepakkan sayapnya. Dengan begitu dia hanya memerlukan energi yang sangat kecil untuk dapat terbang lama. Tidak hanya itu saja, rajawali dapat menempuh jarak rata-rata 75 hingga 125 mil. Jarak terjauh yang pernah ditempuh adalah 1100 mil.

Itulah rahasia kekuatan dari burung rajawali yang naik terbang tinggi. Dia tidak akan pernah menjadi lelah karena dia tidak perlu menggunakan banyak energi untuk dapat terbang dalam waktu lama dan menempuh jarak yang jauh.

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:29-31

Ketika kita berada dalam suatu masalah yang datang bertubi-tubi, kita dapat merasakan menurunnya kekuatan kita baik secara fisik maupun secara jiwa. Melemahnya kekuatan kita justru akan membuat kita semakin tidak berdaya dalam menghadapi masalah yang ada. ##

Jangan Biarkan Suka-cita Anda Tercuri



Nats : Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya (Filipi 1:6)
Bacaan : Filipi 1:1-11

Mengapa banyak orang kristiani tidak mengalami sukacita yang merupakan buah Roh dalam Galatia 5:22?
Dalam bukunya yang berjudul Laugh Again (Tertawa Lagi), Charles Swindoll menuliskan tiga hal yang sering menjadi "pencuri sukacita", yakni kekhawatiran, tekanan batin, dan ketakutan.

Ia mendefinisikan kekhawatiran sebagai "kegelisahan yang berlebihan akan suatu hal yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi". (Dan biasanya tidak terjadi.) Tekanan batin diartikan sebagai "ketegangan yang berlebihan terhadap situasi yang tidak dapat kita ubah atau kontrol". (Padahal Allah mampu.) Dan ketakutan, menurut Swindoll, adalah "kecemasan yang sangat terhadap bahaya, kejahatan, atau penderitaan". (Dan hal itu hanya akan memperbesar masalah kita.)

Swindoll mengatakan bahwa untuk membentengi diri dari "pencuri sukacita", kita harus memiliki keyakinan yang sama seperti yang dikatakan Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi. Setelah mengucap syukur atas jemaat Filipi (1:3-5), ia menyakinkan mereka bahwa "Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya" (ayat 6).

Apa pun yang membuat Anda khawatir, tertekan, dan ketakutan, tidak dapat menghalangi Allah untuk terus bekerja dalam hidup Anda. Kita dapat hidup dengan keyakinan bahwa Dia mengatur segalanya. Kita dapat memasrahkan segalanya kepada-Nya.

Bentengi diri Anda dari "pencuri sukacita" itu dengan memperbarui keyakinan Anda kepada Allah setiap pagi. Lalu tenangkan hatimu dan bersukacitalah --Joanie Yoder

BerkatNYA Melimpah



Nats : Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga (Efesus 1:3)
Bacaan : Efesus 1:3-14

Saat bencana menimpa, masyarakat menjadi begitu murah hati dalam memberikan bantuan. Setelah serangan teroris yang terjadi di bulan September 2001, kota New York dibanjiri bantuan berupa handuk, selimut, senter, minuman botol, kacang kalengan, sekop, pasta gigi, daging kaleng, radio, sepatu but karet, dan ribuan jenis barang lainnya. Semua bantuan itu diperkirakan seharga 75 juta dolar. Saking banyaknya barang, akhirnya malah tidak semuanya dapat dipakai.

Kejadian itu mengingatkan saya akan apa yang terjadi saat iman kita berbalik dari Kristus, Sang Juruselamat. Kita akan menghadapi bencana pribadi. Dosa yang kita lakukan membuat kita terancam terpisah selamanya dari Allah. Masa depan kita menjadi sangat gelap dan tanpa harapan.

Lalu Yesus masuk dan menawarkan pertolongan. Saat kita percaya kepada- Nya, Bapa kita di surga akan mencurahkan kekayaan rohani-Nya bagi kita. Dengan demikian, kita memperoleh berkat yang begitu banyak sehingga kita mungkin tidak dapat memanfaatkan seluruhnya. Kita adalah anggota keluarga Allah (Efesus 1:5). Kita beroleh “penebusan” dan “pengampunan dosa” (ayat 7). Kita adalah ahli waris dari Dia yang memiliki segalanya (ayat 11). Semua harta warisan kita itu dimeteraikan oleh Roh Kudus (ayat 13,14).

Berkat bagi orang kristiani senantiasa melimpah. Tak ada habisnya. Betapa Allah yang kita layani sungguh murah hati dan penuh perhatian! Mari kita puji Dia atas berkat yang amat banyak dan melimpah dalam hidup kita --Dave Branon

Selasa, 09 Juli 2013

Waspadalah Selalu



Nats : Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati- hatilah supaya ia jangan jatuh!
(1Korintus 10:12)
Bacaan : 1Korintus 10:1-13  

Beberapa tahun yang lalu ketika sedang berjalan-jalan di Gunung Rainier, Washington, saya dan istri saya Carolyn tiba di sebuah sungai es yang sedang meluap. Di situ telah terpasang balok datar yang melintang di sungai sebagai jembatan darurat. Namun jembatan darurat itu tak ada pegangannya, lagi pula licin.
Menyeberang di atas balok yang basah tampak sangat menakutkan, sehingga Carolyn tidak ingin menyeberang. Namun akhirnya ia mendapat keberanian dan perlahan-lahan ia berjalan setapak demi setapak dengan hati-hati menuju seberang.

Sewaktu kembali kami harus berjalan di atas balok itu lagi, dan ia menyeberang dengan kehati-hatian yang sama. "Apa kau takut?" tanya saya. "Tentu saja," jawabnya, "tetapi itulah yang membuatku selamat." Sekali lagi, karena sadar akan bahaya, ia berhasil menyeberang dengan selamat.

Sering kali dalam hidup ini kita dihadapkan pada banyak bahaya moral. Kita sebaiknya selalu berpikir bahwa sewaktu-waktu kita bisa jatuh. "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh" (1 Korintus 10:12). Dalam berbagai kesempatan dan keadaan, siapa pun dari kita dapat jatuh dalam dosa apa pun. Sungguh bodoh bila kita berpikir takkan pernah jatuh.

Kita harus berjaga-jaga, berdoa, dan mempersenjatai diri di setiap kesempatan, yakni dengan percaya sepenuhnya kepada Allah (Efesus 6:13). "Sebab Allah setia" (1 Korintus 10:13), dan Dia akan memberi kita kekuatan agar tidak jatuh --David Roper
5 Februari 2003

Allah Pemberi Semangat

Teladan Adalah Warisan Yg Paling Berharga



Nats : Perempuan-perempuan yang tua, ... [hendaklah] mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya (Titus 2:3,4)
Bacaan : Titus 2:1-5

Kakek dan nenek adalah pembangun jembatan keluarga yang luar biasa. Kakek dan nenek saya, keduanya berasal dari keluarga petani. Mereka berdua adalah orang-orang dari abad ke-19 yang selama bertahun-tahun meneruskan warisan penting, baik sejarah maupun iman.

Sekarang, anak-anak saya mewarisi iman kakek dan nenek mereka, karena mereka dapat melihat bahwa saya dan istri saya secara pribadi sudah menerima iman yang telah diteladankan kepada kami. Selain itu, anak-anak kami juga telah melihat dan mendengar sendiri kesaksian iman daari kakek dan nenek mereka.
Jika dipikir-pikir, sebenarnya sulit untuk dibayangkan kalau pengaruh kakek dan nenek sampai sedemikian jauh. Apalagi, perbedaan umur mereka dengan para cucu mereka berkisar antara 40-70 tahun. Namun, mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk menjembatani jurang antargenerasi, dan terkadang lebih baik daripada yang dapat dilakukan para orangtua terhadap anak-anaknya.

Orang-orang tua kristiani, termasuk kakek dan nenek, memiliki satu tanggung jawab dan kesempatan unik untuk menjadi teladan dan pengajar. Secara langsung maupun tidak langsung, mereka menjaga warisan iman agar tetap hidup dari generasi ke generasi.

Marilah kita bersyukur atas warisan yang kuat, yaitu iman, kasih, dan keluarga, yang dapat ditinggalkan oleh kakek dan nenek bagi semua generasi penerus mereka. Dan kakek-nenek sebaiknya menggunakan setiap kesempatan untuk menjalin ikatan dengan cucu-cucu mereka, sehingga iman mereka akan menjadi iman para cucu mereka --Dave Branon

Biarkan Allah Bekerja

Nats : Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10)
Bacaan : Efesus 2:1-10
Seorang organis gereja sedang berlatih memainkan lagu ciptaan Felix Mendelssohn, tetapi ia masih saja belum dapat memainkannya dengan baik. Karena kesal, ia lalu membereskan perlengkapan musiknya dan hendak pergi. Ia tidak memperhatikan kalau ada seseorang yang masuk dan duduk di bangku depan gereja.
Saat organis tersebut beranjak pergi, orang itu maju ke depan dan bertanya apakah ia boleh memainkan lagu itu. "Saya tak pernah mengizinkan siapa pun menyentuh organ ini!" tukas sang organis. Setelah dua kali memohon dengan sopan, akhirnya sang organis yang galak itu dengan berat hati mengizinkannya.
Orang itu akhirnya duduk dan memainkan musik yang indah sehingga alunan musiknya memenuhi gereja. Setelah selesai, sang organis bertanya, "Siapakah Anda?" Lelaki itu menjawab, "Saya Felix Mendelssohn." Tadinya sang organis hampir saja melarang si pencipta lagu memainkan musik ciptaannya sendiri!
Sering kali kita terlalu ingin memainkan nada-nada kehidupan kita sendiri dan melarang Sang Pencipta memainkan musik yang indah. Seperti halnya organis yang keras kepala itu, dengan berat hati kita melepaskan tangan kita dari tuts-tuts organ. Sebagai umat-Nya, kita ini "diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya" (Efesus 2:10). Namun, hidup kita tidak mampu menghasilkan musik yang indah kecuali jika kita mengizinkan Allah bekerja di dalam diri kita.
Allah menuliskan simfoni bagi kehidupan kita. Izinkanlah Dia mengerjakan rancangan-Nya di dalam hidup kita –Dave Egner

Senin, 01 Juli 2013

Bongkar Rahasia iblis !!!


Nats : Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia (1Yoh. 4:4)
Bacaan : Roma 6:11-23

Seorang instruktur kursus mengemudi di Jerman dihentikan oleh polisi setelah mengalami kecelakaan kecil dengan sebuah truk. Ketika SIM-nya diminta, ia tidak dapat menunjukkannya. Ia telah mengajar banyak murid selama lebih dari 40 tahun tentang cara mengemudi, tetapi ternyata ia sendiri tidak mempunyai SIM! Bertahun-tahun sebelumnya, ia gagal dalam ujian mengemudi, dan ia takut untuk mencoba lagi. Ia merahasiakan fakta ini karena merasa malu.

Setan juga memiliki rahasia masa lalu. Ia tidak ingin orang mengetahui hal itu. Apakah rahasianya? Ia tidak lagi memiliki kekuatan untuk memisahkan kita dari Allah. Musuh kita ini tidak ingin siapa pun mengetahui fakta ini karena ia berhasrat agar orang yang tidak percaya tetap dikuasai oleh dosa dan orang percaya terjerat di dalamnya.

Memang benar bahwa karena dosalah kita menjadi terpisah dari Allah. Akan tetapi, tatkala Yesus wafat di kayu salib, Dia memikul semua dosa kita dan menanggung hukuman mati kita. Allah kemudian membangkitkan Yesus dari kematian, dan kini Dia memerintah di surga.

Apabila kita memercayai apa yang telah Yesus lakukan bagi kita, dimulailah suatu hubungan dengan Allah dan dosa tidak lagi menguasai kita. Rasul Paulus menulis, "Dosa tidak akan berkuasa lagi atas kamu" (Rm. 6:14). Kita tidak lagi terpisah dari Allah. Kita telah dimerdekakan dari belenggu dosa (ay. 18). Rahasia Setan telah terbongkar --AMC
Uluran tangan Tuhan terbuka
Bagi mereka yang tertindih dosa;
Dia mengangkat beban di hati
Dan memberikan damai sejati. --Sper

Berapa Lama Mengetuk ?



Nats : Ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya (Lukas 19:41)
Bacaan : Lukas 19:41-44

Butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan jawaban ‘ya’ dari seorang gadis. Seorang pria Wales jatuh cinta pada salah seorang tetangganya dan ingin menikahinya. Namun mereka terlibat pertengkaran, dan si gadis menolak untuk memaafkannya. Dengan rasa malu dan segan menghadapi wanita yang tersinggung itu, sang peminang yang gigih ini menyelipkan sepucuk surat cinta di bawah pintu rumah si gadis seminggu sekali.

Akhirnya, setelah 42 tahun berlalu ia memberanikan diri mengetuk pintu rumah wanita itu dan meminta wanita tersebut menjadi istrinya. Ia sangat gembira karena sang wanita menerima pinangannya. Mereka pun menikah pada usia 74 tahun!

Allah juga seorang kekasih yang gigih. Dari abad ke abad Dia mengutus para nabi untuk mencari umat Israel yang keras kepala. Lalu Allah mengutus Putra-Nya. DalamLukas 19 dikatakan bahwa ketika melihat kota Yerusalem, menangislah Yesus karena menyaksikan kedegilan hati mereka (ayat 41-44).

Namun Yesus tetap gigih mengasihi. Dia membuka jalan bagi perdamaian melalui pengurbanan-Nya di Kalvari yang memberikan penebusan. Hari ini Dia masih mengajak para pendosa untuk datang kepada-Nya, menerima-Nya secara pribadi sebagai Juruselamat, dan menikmati persekutuan yang intim dengan-Nya (Matius 11:28).

Jika Anda telah datang kepada-Nya, bersoraklah karena Anda telah menjadi milik-Nya. Tetapi jika belum, sadarilah bahwa waktunya bisa habis. Jangan terus-menerus menjauhkan diri dari Kekasih jiwa Anda tersebut. Percayalah kepada-Nya hari ini juga —Vernon Grounds

Perjalanan Ikan Salmon




Nats : Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28)

Bacaan : Matius 11:25-30

Ikan salmon membuat saya terpesona. Tiap Agustus saya berkendaraan beberapa kilometer ke utara dari rumah saya di Idaho. Saya mengamati perjalanan melelahkan mereka di akhir perjalanan menuju gundukan pasir di sepanjang Danau Creek. Saya selalu memikirkan perjalanan panjang mereka.

Beberapa bulan sebelumnya, kawanan itu meninggalkan Samudra Pasifik dan memulai perjalanan melewati Kolombia menuju Sungai Snake, kemudian berenang di sepanjang cabang Sungai Salmon menuju East Fork, lalu mengarungi arus Sungai Secesh menuju Danau Creek. Mereka menempuh jarak lebih dari 1.126 km.

Didorong naluri, mereka berenang menentang arus, melintasi air terjun, dan mengitari dam-dam pembangkit listrik. Meski menghadapi ancaman elang, beruang, dan banyak predator lainnya, mereka berjuang mencapai tempat yang biasa digunakan para leluhur mereka untuk menaruh telur-telur.

Perjalanan itu mengingatkan saya akan perjalanan manusia. Kita pun punya naluri untuk pulang. "Sebenarnya dalam pikiran manusia ada naluri alamiah untuk mencari Tuhan," kata John Calvin. Kita dilahirkan dan hidup untuk tujuan yang jelas, yaitu mengenal dan mengasihi Allah. Dia adalah sumber kehidupan kita, dan hati kita selalu gelisah sebelum datang kepada-Nya.

Apakah hari ini Anda gelisah karena terdorong ketidakpuasan dan kerinduan akan "sesuatu yang lebih", yang sukar dipahami? Yesus Kristus adalah sumber dan pemenuhan semua yang Anda cari. Datanglah kepada-Nya hari ini juga dan temukan ketenangan bagi jiwa Anda (Matius 11:28) --David Roper

Saat Semuanya Tidak Berarti

Nats : Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus (Filipi 3:7)
Bacaan : Filipi 3:7-14

Saat membongkar garasi putra saya, saya menemukan semua trofi yang ia menangkan melalui berbagai macam pertandingan atletik selama bertahun-tahun. Semuanya itu dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus, dan siap untuk dibuang.

Saya mengenang darah, keringat, dan air mata yang mengucur demi mendapatkan semua penghargaan itu. Namun sekarang ia membuangnya. Semuanya itu tidak berharga lagi baginya.

Saya jadi teringat pada sebuah puisi anak-anak yang aneh karangan Shel Silverstein berjudul "Hector si Kolektor". Puisi itu mengisahkan tentang semua benda yang dikoleksi Hector selama bertahun-tahun. Ia "menyayangi benda-benda itu lebih dari berlian yang bersinar, lebih dari emas yang berkilauan". Lalu Hector mengundang semua temannya, "Kemarilah, aku mau membagikan hartaku!" Lalu semua temannya "datang untuk melihatnya, tetapi mereka menyebut barang-barang itu sampah!"

Seperti itulah nantinya akhir hidup kita. Semua milik kita, semua benda yang kita perjuangkan di sepanjang hidup kita, menjadi tidak berarti apa-apa kecuali sampah. Saat itulah kita diyakinkan bahwa harta bukanlah hal yang paling berharga dalam hidup ini.

Mulai saat ini kita akan memiliki cara pandang yang benar, seperti cara pandang Paulus. "Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus"(Filipi 3:7). Kita harus bersikap wajar terhadap harta milik kita, karena sebenarnya kita telah memiliki harta yang paling bernilai, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan kita -David Roper

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA