Sabtu, 20 Agustus 2016

KESAKSIAN AHOK DI GRII


Ringkasan hasil Seminar di GRII 6 Agustus 2016, dimana Basuki T.P salah satu pembicaranya
Ahok 

Saya dlm berpolitik dipengaruhi iman kristen reform. Tadinya saya belum tahu siapa Calvin, tahunya pak Stephen Tong saja. Dulu waktu jadi DPRD di Belitung, gak ada kerjaan saya tonton aja video2 kotbah nya pak Tong. Saya juga dulu pernah ikut seminar SPIK, disana pak Tong selalu bilang 'setelah selesai seminar ini, semua kembali ke gereja masing2 ya' jadi saya juga bukan jemaat GRII. 

Saya baru baca buku Calvin th 2009, dan ternyata saya cocokkan ajaran pak Tong dengan Calvin sama semua, jadi pak Tong gak bohongin saya. Menurut Calvin paling susah melayani sbg pejabat publik, karena pejabat menjadi sebuah model di mata masyarakat. 

Awalnya dalam hati saya juga pertentangan saat mau terjun ke dunia politik, sebagai orang Tionghoa, besar dalam gereja Tionghoa yang kebanyakan tidak suka dan tidak mau terjun ke dunia politik.

-Ada 1 ayat yg saya pegang dalam menjalankan pemerintahan:  Amsal 29:4 (MILT) Seorang raja membangun negerinya dengan keadilan, tetapi dengan suap orang akan meruntuhkannya.

Saya sebagai manusia pun pernah goyah, dan di situ perlunya seorang penolong di sisi kita. Dulu saya ditawari untuk jadi Gubernur Babel dengan cara suap, tapi kemudian istri saya berkata  "ya terserah, mau jd murid Yesus apa murid Barnabas".
Akhirnya saya gak jadi Gubernur Babel, eh malah jadi Gubernur DKI.

-Tahun 2012, sebetulnya saya ingin pulang ke Babel, pasti jadi gubernur kalau saya pulang kesana. Tetapi Tuhan menunjukkan kehendakNya, saya beberapa kali mengalami pengalaman spiritual dengan Tuhan, Tuhan menunjukkan kehendakNya atas diri saya, salah satunya saat saya baca buku Calvin:  Tugas kita adalah menjadi showcase, mempertontonkan transformasi reformasi Tuhan, memperlihatkan kemuliaan Tuhan melalui apa yang kita lakukan.  Dan Jakarta adalah showcase yang baik di Indonesia, sebagai ibukota, kota besar maka Jakarta adalah kota yang tepat untuk saya berkarya.

-Di dalam alkitab juga menyatakan tugas pejabat adalah memberikan keadilan sosial untuk masyarakat, bukan bantuan sosial. 

Saya setuju jika pak Tong bilang bahwa landasan pemerintahan demokrasi yang sesungguhnya, hanya dari John Calvin. Demokrasi yang sesungguhnya dijalankan dengan dasar hukum kasih dan keadilan dari firman Tuhan.

Di dalam Buku Calvin, kalau pengemis minta2 uang ke gereja, bukan dikasih uang, tapi justru disuruh pergi disuruh bekerja. Itulah yang dimaksud keadilan sosial, bukan bantuan sosial. Keadilan sosial berarti ada  konsep tanggung jawab di situ. Orang tidak mampu memang harus dibantu, tapi kita juga harus tetap tegas. 

Saya pun pernah bilang "lu orang miskin tau diri ya". Kasus rusun, kalau ada yang menjual lagi ke orang lain ya pasti saya marah saya usir, harus tegas. Bukan berarti kalau kamu miskin terus kamu tidak tahu diri, memeras negara, mengatasnamakan hak asasi manusia. Sila ke 5 Pancasila bunyinya keadilan sosial, bukan bantuan sosial. Bantuan sosial justru akan merusak orang, membuat jadi tidak produktif. 

Paulus juga berkata tidak dapat makan kalau tidak kerja.
Demokrasi tanpa iman yg benar, akan jadi anarkhis dan chauvinis.

-Ada cerita saat anak saya yang paling besar mau ujian SMA. Saya bertanya _"besok ujian apa?" Anak saya menjawab  "Bahasa". "Kalau gitu sekarang kamu belajar fisika aja, gak usah belajar bahasa". "Papa ini gimana ujiannya bahasa kok malah disuruh belajar fisika?" "Kalau seandainya guru kamu gak kasi tau besok ujian nya pelajaran apa gimana? Kamu mau belajar apa?" "Ya belajar semuanya, bahasa, fisika, matematika, dll supaya siap". Kalau di sekolah, kita tahu ujian apa besok, kita bisa menyiapkan, bisa belajar. Pintar dalam sekolah, ya karena kita sudah tahu apa yang akan kita hadapi saat ujian. Lalu bagaimana pintar dalam kehidupan? 

Hidup itu seperti ujian,bedanya, kita gak tahu besok dikasih apa sama Tuhan, kita gak tahu masalah apa yg harus kita hadapi. Setiap saat dalam kehidupan kita itu merupakan ujian, tanpa tahu apa topik ujiannya.

Nah disitu kita harus bersyukur kita punya yang namanya alkitab. Alkitab itu sebagai pedoman pegangan kita untuk menghadapi ujian2 dalam hidup. Saya selalu setiap pagi membaca alkitab, untuk menyiapkan diri dalam 'ujian'.

-Berkali-kali Tuhan juga memberi tahu saya kehendakNya, apa yang Tuhan mau saya lakukan, melalui firman Tuhan. Pengalaman spiritual bisa dengan berbagai macam bentuk, dan tiap orang tidak sama, berbeda-beda. 

Dulu saya pernah bergumul saat selesai S1 saya ingin jadi pendeta, masuk sekolah SAAT. Tapi papa saya di Belitung lagi bangkrut, saya anak laki2 tertua. Saya bergumul saya bertanya pada Tuhan apakah saya harus jadi pendeta atau pengusaha. Suatu hari saat acara pemuda di gereja, dibagikan undangan suatu acara, disitu ada ayat tertulis: 1 Timotius 5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman. 

Setelah membaca itu saya merasa itulah rhema dari Tuhan, langsung saya putuskan kembali ke Belitung jadi pengusaha. Saya mau jadi pengusaha yang kualitasnya sama dengan pendeta.

Sesi tanya jawab

Mengapa pak Ahok memilih jalur parpol bukan jalur independen?

Saya ingin kembali ke Providensia Allah Kalau lewat jalur independen saya menang, saya langsung jadi superhero di Indonesia. Saya menang maka saya akan menghabiskan semua parpol. Saya akan jadi manusia pertama di Indonesia yang bisa jadi legislatif tanpa parpol. Saya akan jadi orang hebat. 

Yang bisa membaca ini justru Wiranto dan Surya Paloh, bilang sama saya "kalau tidak ada partai yang dukung kamu, dan kamu menang, selesailah semua parpol".

Politik itu persepsi. Kalau Ahok gak bisa maju karena KPU, orang2 akan bilang "sayang, kalau ahok maju, pasti menang, jakarta lebih maju". 

Pilar demokrasi kita adalah parpol. Seharusnya kita mengoreksi cara parpol, bukan menghabisi parpol. Visi saya sesuai iman kristen: manusia, yang menjadi tujuan saya adalah pembangunan manusia/ rakyat. Saya pun bergumul untuk ini, dan kali ini Tuhan menjawab melalui Pak Jokowi. Pak Jokowi kenal betul saya. Waktu saya ketemu dengan beliau, beliau bertanya "sudah paham risiko tidak terpilih dengan jalur independen?"
Saya menjawab "istri saya dan saya percaya pak kalau tidak terpilih, ya berarti ini final kita, tugas pelayanan kita untuk masyarakat, kami berhenti dengan terhormat". 

Lalu pak Jokowi menjawab dengan sangat halus, sangat njawani "pak Gub.. Istri saya aja 4 bulan stres waktu saya mau jadi presiden". Kurang lebih kalau diterjemahkan dalam bahasa saya _"lu ga usah dengerin bini lu ngomong". 

Akhirnya saya putuskan ambil jalur parpol, dan banyak orang yang kecewa, menilai saya inkonsisten. Saya pun bergumul betul, seperti Daud di kitab Mazmur, saya pun curhat berdoa sama Tuhan dalam waktu teduh saya. Saya bilang sama Tuhan "I'm shameless, and dishonour." Saya malu Tuhan, baru kemarin saya dengan percaya diri bilang di hadapan orang banyak kalau saya yakin mau maju Jalur independen, tapi sekarang saya malah ikut parpol, saya dinilai orang inkonsisten". 

Dan Tuhan berbicara kepada saya, Tuhan menjawab. Pas saya baca Yesaya 60. Saya merasa ayat itu ditujukan buat saya saat itu. "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong."

Saya bilang sama Tuhan "saya ini ibarat beli beras ditukar ubi Tuhan" Tapi Tuhan menjawab saya Yesaya 60:17-22 "Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupmu. Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian". Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir. Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Ku. Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya."

Saya pun semakin mantap bahwa memang jalur parpol yang tepat. Parpol sudah mau dukung saya dengan keadaan saya, sedikit biaya dll. Dengan memakai jalur parpol, saya justru jadi juru damai. 

Kalau saya pakai jalur independen, terjadi perseteruan antar parpol, parpol2 lain akan menyalahkan parpol2 yg mendukung saya. Tuhan juga ingatkan saya untuk humble, rendah hati. Seandainya saya maju sebagai calon dengan jalur independen, maka posisi saya sudah lebih tinggi di mata masyarakat dbanding calon lain yg diajukan dari parpol. Tetapi sekarang, jika saya maju dengan jalur parpol, maka posisi saya sama dengan calon dari parpol lain,seimbang. 

Tuhan mau ingatkan saya untuk tidak andalkan kemampuan saya sendiri Sekarang saya tidak peduli orang mau bilang saya inkonsisten dsb, yang saya percaya tujuan saya sesuai dengan iman kristen saya, Tuhan yang menjadi pedoman saya...

Jakarta, 6 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA