Hidup Harus Bersyukur
1 Tesalonika 5 : 18
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
- Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, ternyata ia mampu menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.
- Aku melihat hidup teman-temanku sepertinya tak ada duka dan kepedihan, ternyata mereka senantiasa bersyukur.
- Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, ternyata ia begitu menikmati hidup yang dijalaninya.
- Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, ternyata mereka berbahagia "menjadi apa adanya"..
- Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.
- Maka aku merasa tidak perlu lagi iri hati dengan rejeki orang lain. Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku, tapi rejekiku tahu dimana diriku.
- Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkan berkatNya menuju kepadaku. Allah yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku.
- Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja, karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya.
- Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan.
- Manusia membanting tulang demi uang, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
- Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..
- Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sesuai kehendak-Nya.
- Ikhtiar itu perbuatan, Rejeki itu bersumber dariNya.
- Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap rejeki akan ditanya kelak. "Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik".
Tetap semangat , jadilah pribadi yang senantiasa bersyukur dan berguna bagi sesama.