Senin, 28 Maret 2022

Renungan Kehidupan Bagi Kita


Renungan Kehidupan Bagi Kita

Ada seorang dermawan yang dari atas gedung menebar uang pecahan:
Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-  Rp. 50.000,- dan Rp. 100.000,-
Di bawah gedung, berkerumun banyak orang yang sibuk. Mereka saling berebut memunguti uang yang berserakan "TANPA ADA YANG PEDULI" sumber uang itu dari SIAPA.

Suatu saat, Sang Dermawan naik lagi ke atas gedung tersebut dan kali ini beralih menebar kerikil-kerikil kecil ke dalam kerumunan orang yang ada di bawah
Sontak terjadi keramaian. Ada yang terkena di kepala, bahu, tangan, punggung dan anggota tubuh lainnya. Mereka panik dan marah, menengadah ke atas berusaha "MENCARI TAHU" dari mana sumber dari kerikil-kerikil tersebut dijatuhkan.

Itulah sikap dari kebanyakan manusia, saat mendapat berkat atau hal yang menguntungkan, semua sibuk tanpa peduli siapa yang memberi dan sedikit sekali yang mampu berterima kasih dan mau mengucap syukur atas keberkahan tersebut.

Namun saat masalah datang, maka semua akan spontan mencari sumber masalah dan biang keroknya. Mereka akan serta-merta marah dan menyalahkan orang lain tanpa mau cari solusi lagi.
 
Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja, tetapi tidak mau menerima yang buruk ?
Tanpa mau tahu bahwa hidup ini sebenarnya sudah satu paket, baik dan buruk, senang dan susah, semuanya satu kesatuan yang tak mungkin terpisahkan.

Bila suatu ketika kita "kena giliran" menjalani hal-hal buruk dan susah, maka jalanilah dengan tabah dan tetap bersyukur, karena hanya itu kuncinya.

Mau belajar SABAR?
Nanti kita akan ketemu dengan orang-orang yang keras kepala kepada kita.

Mau belajar MENGAMPUNI?
Nanti kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang menyakiti kita.

Mau belajar MEMBERI?
Sebentar lagi kita akan dihadapkan dengan orang-orang yang berkekurangan.

Mau belajar RENDAH HATI?
Tunggu saja, nanti akan ada orang-orang yang merendahkan diri kita.

Kabar buruknya, "HIDUP INI TAK ADA YANG SEMPURNA !"
Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA”

Apapun yang sedang kita hadapi, itulah PROSES BELAJAR MENJADI LEBIH BIJAKSANA & DEWASA.
JANGAN MARAH & MENGGERUTU, tapi belajarlah dan responilah dengan benar.
HIDUP ADALAH PROSES PEMBELAJARAN dan KEDEWASAAN.

Pembelajaran hanya bisa diperoleh pada situasi yang tidak sesuai harapan kita, bukan saat kita dalam kenyamanan.
Jadilah "murid kehidupan" dengan BELAJAR BERSYUKUR & MENGAMBIL HAL POSITIF dari setiap peristiwa yang kita hadapi.

Berusahalah SABAR dalam kesedihan,
Berusahalah SABAR dalam kekecewaan,
Berusahalah SABAR dalam kesakitan,
Berusahalah SABAR dalam musibah,
Berusahalah SABAR dalam ujian hidup.

SABAR itu susah,
SABAR itu capek,
SABAR itu sakit,
SABAR itu bikin stres,
Akan tetapi, jika kita mampu melewatinya, maka SABAR itu akan menjadi sebuah KEINDAHAN.

Ada kalanya dibutuhkan senyuman untuk menangis,
Ada kalanya dibutuhkan airmata untuk bahagia,
Ada kalanya dibutuhkan canda untuk melepas lelah,
Ada kalanya dibutuhkan penat untuk mengukur arti kedamaian,
Ada kalanya dibutuhkan "musuh" untuk menjadi korektor,
Ada kalanya dibutuhkan "teman" untuk berbagi.
Dengan berbagi, melatih kesabaran, dan menerima kenyataan hidup dengan penuh rasa syukur, kita sesungguhnya berjalan menuju kebahagiaan hidup yang kita dambakan, hidup yang ceria, damai, harmonis dan penuh sukacita. 

Segala sesuatu dapat kutanggung didalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku oleh karena itu  bersukacitalah senantiasa didalam Tuhan , Amin ##

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA