Rabu, 24 Agustus 2022

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur

1 Tesalonika 5 : 18

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

  • Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, ternyata ia mampu menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.
  • Aku melihat hidup teman-temanku sepertinya tak ada duka dan kepedihan, ternyata mereka senantiasa bersyukur.
  • Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, ternyata ia begitu menikmati hidup yang dijalaninya.
  • Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, ternyata mereka berbahagia "menjadi apa adanya"..
  • Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.
  •  Maka aku merasa tidak perlu lagi iri hati dengan rejeki orang lain. Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku,  tapi rejekiku tahu dimana diriku.
  • Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkan berkatNya menuju kepadaku. Allah yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku.
  • Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja, karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya.
  • Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan.
  • Manusia membanting tulang demi uang, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
  • Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..
  • Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sesuai kehendak-Nya.
  • Ikhtiar itu perbuatan, Rejeki itu bersumber dariNya.
  • Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap rejeki akan ditanya kelak. "Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik".

Tetap semangat , jadilah pribadi yang senantiasa bersyukur dan berguna bagi sesama.

Senin, 28 Maret 2022

Renungan Kehidupan Bagi Kita


Renungan Kehidupan Bagi Kita

Ada seorang dermawan yang dari atas gedung menebar uang pecahan:
Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-  Rp. 50.000,- dan Rp. 100.000,-
Di bawah gedung, berkerumun banyak orang yang sibuk. Mereka saling berebut memunguti uang yang berserakan "TANPA ADA YANG PEDULI" sumber uang itu dari SIAPA.

Suatu saat, Sang Dermawan naik lagi ke atas gedung tersebut dan kali ini beralih menebar kerikil-kerikil kecil ke dalam kerumunan orang yang ada di bawah
Sontak terjadi keramaian. Ada yang terkena di kepala, bahu, tangan, punggung dan anggota tubuh lainnya. Mereka panik dan marah, menengadah ke atas berusaha "MENCARI TAHU" dari mana sumber dari kerikil-kerikil tersebut dijatuhkan.

Itulah sikap dari kebanyakan manusia, saat mendapat berkat atau hal yang menguntungkan, semua sibuk tanpa peduli siapa yang memberi dan sedikit sekali yang mampu berterima kasih dan mau mengucap syukur atas keberkahan tersebut.

Namun saat masalah datang, maka semua akan spontan mencari sumber masalah dan biang keroknya. Mereka akan serta-merta marah dan menyalahkan orang lain tanpa mau cari solusi lagi.
 
Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja, tetapi tidak mau menerima yang buruk ?
Tanpa mau tahu bahwa hidup ini sebenarnya sudah satu paket, baik dan buruk, senang dan susah, semuanya satu kesatuan yang tak mungkin terpisahkan.

Bila suatu ketika kita "kena giliran" menjalani hal-hal buruk dan susah, maka jalanilah dengan tabah dan tetap bersyukur, karena hanya itu kuncinya.

Mau belajar SABAR?
Nanti kita akan ketemu dengan orang-orang yang keras kepala kepada kita.

Mau belajar MENGAMPUNI?
Nanti kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang menyakiti kita.

Mau belajar MEMBERI?
Sebentar lagi kita akan dihadapkan dengan orang-orang yang berkekurangan.

Mau belajar RENDAH HATI?
Tunggu saja, nanti akan ada orang-orang yang merendahkan diri kita.

Kabar buruknya, "HIDUP INI TAK ADA YANG SEMPURNA !"
Kabar baiknya, "KITA TAK PERLU HIDUP SEMPURNA UNTUK BISA MENIKMATINYA”

Apapun yang sedang kita hadapi, itulah PROSES BELAJAR MENJADI LEBIH BIJAKSANA & DEWASA.
JANGAN MARAH & MENGGERUTU, tapi belajarlah dan responilah dengan benar.
HIDUP ADALAH PROSES PEMBELAJARAN dan KEDEWASAAN.

Pembelajaran hanya bisa diperoleh pada situasi yang tidak sesuai harapan kita, bukan saat kita dalam kenyamanan.
Jadilah "murid kehidupan" dengan BELAJAR BERSYUKUR & MENGAMBIL HAL POSITIF dari setiap peristiwa yang kita hadapi.

Berusahalah SABAR dalam kesedihan,
Berusahalah SABAR dalam kekecewaan,
Berusahalah SABAR dalam kesakitan,
Berusahalah SABAR dalam musibah,
Berusahalah SABAR dalam ujian hidup.

SABAR itu susah,
SABAR itu capek,
SABAR itu sakit,
SABAR itu bikin stres,
Akan tetapi, jika kita mampu melewatinya, maka SABAR itu akan menjadi sebuah KEINDAHAN.

Ada kalanya dibutuhkan senyuman untuk menangis,
Ada kalanya dibutuhkan airmata untuk bahagia,
Ada kalanya dibutuhkan canda untuk melepas lelah,
Ada kalanya dibutuhkan penat untuk mengukur arti kedamaian,
Ada kalanya dibutuhkan "musuh" untuk menjadi korektor,
Ada kalanya dibutuhkan "teman" untuk berbagi.
Dengan berbagi, melatih kesabaran, dan menerima kenyataan hidup dengan penuh rasa syukur, kita sesungguhnya berjalan menuju kebahagiaan hidup yang kita dambakan, hidup yang ceria, damai, harmonis dan penuh sukacita. 

Segala sesuatu dapat kutanggung didalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku oleh karena itu  bersukacitalah senantiasa didalam Tuhan , Amin ##

Rabu, 01 September 2021

SEJARAH GKI KUTOARJO


Sejarah Jemaat Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwe di Kutoarjo , Cikal Bakal GKI
 Kutoarjo

Sumber : gkiswjateng.org

Pnt.Detta mulai dng mengatakan: “Kutoarjo adl salah satu kecamatan yg ada di kabupaten Purworejo. Kecamatan yg juga menjadi sentra perdagangan di Kabupaten ini ternyata punya arti di balik namanya, Kuto artinya kota, dan Arjo berarti makmur atau sejahtera. Jadi Kutoarjo adl “Kota yg makmur sejahtera” begitu lah artinya. Kedengarannya memang mantab sekali.” (Namanya juga hidup dlm pengharapan)

Awalnya, GKI Kutoarjo merupakan buah karya Zending Gereformeerd Kerhen Uhechl yg diutus dari negeri Belanda.  Pertama kali kebaktian diadakan pd thn 1906, dengan menggunakan bahasa Jawa di rumah Sdr. Oei Boen Gie di Jl. Pecinan 22, Kutoarjo, atas pelayanan guru injil Samuel dan Soetodimedjo. Warga Tionghoa banyak yg tertarik, shg  mulai thn 1928 kebaktian dilakukan dlm bahasa Tionghoa.  Jemaat pertama ini diberi nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwe. 

Jemaat ini tdk bertahan lama krn banyak dari mrk yg kembali ke negeri Tiongkok, shg anggota yg masih tinggal di Kutoarjo bergabung dengan GKJ dan mengadakan kebaktian setiap hari Selasa di rumah Sdr. Oei Gwat Siang. Ketika thn 1934 berdiri sekolah Chr. H.C.S., kebaktian dilakukan di sana setiap hari Senin dalam bahasa Indonesia.  Pd thn1935, kebaktian diubah menjadi setiap hari Minggu dan bertempat di rumah Sdr. Oei Gwat Ling, Jl. Raya 103, Kutoarjo, dng pelayan kebaktian Ds. S. H. Liem (Liem Siok Hie) dari Semarang. Thn 1936, Zending Gereformeerd Kerhen Uhechl mengutus Sdr. Tan King Hien untuk melayani sbg guru injil di Kutoarjo.  Tgl 12 Desember 1938, jemaat  Kutoarjo resmi memiliki gedung gereja sendiri di Jl. Raya 76, Kutoarjo. Pada tanggal 13 November 1941, jemaat Kutoarjo didewasakan.  Sejak didewasakan butuh waktu sekitar 20 thn sebelum Jemaat ini memiliki pendeta sendiri. Silih berganti para guru Injil melayani Jemaat Kutoarjo: guru injil Tan King Hien thn 1942 digantikan oleh Sdr. The Sing Liong, thn1943 digantikan oleh Sdr.  Tjoa Tjien Touw, thn 1950 digantikan oleh Sdr. Liem Djing Tiang, lalu kosong 2 thn dan thn 1953 masuklah Sdr. Nio Djoen Tjwan yg melayani smp thn 1961. Setelah kosong bbrp bulan masuklah Sdr. Djie Poen Hian dari Wonosobo. (seru ya, mirip Kej 5, daftar keturunan Adam)  Akhirnya, pd tgl 10 Oktober 1961, Sdr. Djie Poen Hian ditahbiskan menjadi Pendeta pertama Jemaat Kutoarjo.

Masih banyak hal-hal lain lagi yg terjadi di GKI Kutoarjo, tetapi jikalau semuanya itu hrs dituliskan satu per satu, maka agaknya introduksi ini tdk dpt memuat semua yg hrs ditulis itu.  Jadi..., ya Anda lihat sendirilah dalam dokumen sejarah GKI Kutoarjo dlm situs gkiswjateng.org  Saat ini GKI Kutoarjo yg menurut BI-BKI 2020 anggotanya berjumlah 258 org sedang berproses bersama Pnt. Andetta Philiea Dorothea sebagai calon pendeta. Pnt.Detta akan menemani kita dlm SG-GKI hari Rabu 1 Sept 2021. (Intro diambil dari catatan Pnt.Detta, dokumen sejarah GKI Kutoarjo dlm situs gkiswjateng.org, disunting oleh RN)


Selasa, 31 Agustus 2021

APA YANG DICARI DALAM HIDUP INI ?



 "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"

Tema : APA YANG DICARI DALAM HIDUP INI ? 
Nats : Pengkhotbah 1:2;2:21-23; Mazmur 1:1-3; Yeremia 17:7,8

Tujuan:
Belajar mengerti bahwa tujuan hidup bukanlah sekedar ini dan itu tapi melakukan apa yang dikehendaki Allah, yang perlu dicari adalah hal yang terpenting bukan hal duniawi.

Pendahuluan

Beberapa puluh tahun yang lalu, ada beberapa negara yang produksinya yang sangat baik, barang tersebut dapat digunakan sampai puas dan demikian awet, misalnya barang-barang produksi Jerman atau dari RRC. Modelnya memang kurang menarik tapi mutunya luar biasa. Tahan lama dan tahan banting. Beda dengan produksi zaman sekarang, sekali pakai lalu buang, jika yang dibeli bergaransi 1 tahun, maka setelah pakai 1 tahun barang tersebut dijamin akan rusak.

Juga, karena dizaman industri, segala macam barang kebutuhan sehari-hari demikian banyaknya dipasarkan di toko-toko pusat perbelanjaan, dipasar, super market dan warung-warung. Semua barang kebutuhan dapat ditemukan dengan berbegai mode, bentuk dengan warna yang indah. Harga tidak terlalu mahal, namun barang-barang tersebut tidak mungkin dapat dipakai terlalu lama, apalagi akan diwariskan kepada anak-anak dikemudian hari. Jika di simpan, dua bulan kemudian sudah ketinggalan mode, dan sudah dianggap barang ketinggalan zaman. Jadi jangan pikir barang tersebut akan diwariskan atau disimpan sampai 25 tahun kemudian. Habis garansi dijamin barang tersebut sudah dipensiunkan dan tidak bakalan akan dipakai oleh anak cucu lagi.

Barang-barang industri zaman sekarang tidak menunjukan bahwa kita kaya, atau kebahagiaan hidup kita, semua itu hanya menunjukan bahwa kita sedang mengikuti trendnya zaman. Trendnya zaman yang sia-sia, yang membosankan.

Ada yang menganggap dengan adanya kedudukan berarti hidupnya akan bahagia, benarkah demikian? Berapa lama kedudukan akan berpihak pada kita? Bukankah kedudukan itu lebih menggambarkan kita bermain curang? Berapa banyak orang yang dapat mempertahankan kedudukannya tanpa harus main curang ?

Jika kita mendengar pengajaran yang disampaikan oleh Pengkhotbah, maka kita akan mengerti bahwa sebenarnya segala sesuatu diakhiri dengan kesia-siaan

Pengkhotbah 1:2;2:22,23. Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.

Jika demikian apakah benar orang yang berpendapat bahwa kebahagiaan terletak pada perkara duniawi, seperti memiliki harta benda, kedudukan, kekayaan, prestasi ??

Tuhan Yesus memberikan pengajaran yang indah untuk kita renungkan bersama pada hari ini Markus 8:36,37. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Selanjutnya kita akan merenungkan bersama beberapa pokok pengajaran penting:

1. Orang berkata: No money no happy.

Orang Tapanuli ( Batak) berkata ise mengatur negara on, hepeng! Siapa yang mengatur negara ini ? Jawabannya adalah, UANG ! Dengan uang kita dapat mengatur negara. Kalau demikian kita harus cari uang yang banyak. Orang Inggeris berkata Time is Money. Waktu adalah uang, jadi jangan sia-siakan waktu. Kalau orang Tionghua Chien paling penting, Uang adalah segalanya, bagi orang Tionghua dilangit ada dewa kekayaan yang boleh kita ajak kongkalikong. Bagaimana pula dengan orang Jawa ? Ooh, gampang, cari aja Nyi Blorong, sembahlah dia maka kekayaan akan datang dengan limpahnya.

Karena itu banyak orang yang ingin mencari kekayaan nyawapun dia rela gadaikan, bukankah orang yang demikian banyak terdapat disekitar kita?

Ilustrasi:

Saudara yang kekasih, Ada satu keluarga di Jawa Timur, dapat dikatakan keluarga ini sangat kaya, namun dalam keluarga ini diantara beberapa anaknya terdapat satu yang idiot, satu lagi tabrakan mobil hingga hancur. Isteri menjadi gila. Kasihan sekali, jika mendengar cerita keluarga ini, tetapi apa yang mau dikata? Untuk mendapatkan kekayaan tersebut kepala keluarga ini telah menggadaikan isteri dan anak-anaknya pada kuasa kegelapan.

Kekayaan apakah penting ? Penting sekali! Uang juga sangat dan sangat diperlukan sekali dalam kehidupan di zaman modern ini, tapi bukan yang utama dan yang mendatangkan kebahagiaan. Uang hanyalah alat yang membantu kita untuk bertransaksi, jadi bukan tuan, bukan yang mengatur kehidupan kita. Uang hanyalah alat bantu belaka.

Ingatlah apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di Markus 8:36,37. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Apa gunanya dengan banyak uang, harta benda, tetapi tidak dapat dan tidak bisa menggunakannya atau menikmatinya? Apakah mereka yang berlimpah kekayaannya berbahagia? Bukankah kekayaan itu hanyalah sesuatu yang relatif saja? Orang yang menyalahgunakan kemampuan diri, yang memelihara kuasa kegelapan demi kekayaan, orang kaya yang demikian percayalah tidak pernah akan bahagia. Ketika melihat isteri yang gila apakah bahagia? Ketika melihat anak yang idiot apakah bahagia? Ketika mengingat anak mati karena tabrakan apakah akan bahagia?

Saudara, Dalam Alkitab bukankah Tuhan Yesus pernah mengajar Matius 6:19,20. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Kalau kita lalai maka kekayaan dunia akan menjadi alat untuk mengundang pencuri datang mencuri dan merampok. Sekalipun sudah dibuatkan pagar rumah yang tinggi, memelihara anjing yang paling galak, memasang alram dan segala macam pengaman untuk menyelamatkannya, namun apa yang terjadi? Ngengat dan karat, bahkan perampok menghabiskannya. Jika Tuhan mengizinkannya, peristiwa Ayub akan terulang kembali, hanya dengan satu hari satu malam saja, seluruh harta benda Ayub habis dan hilang dirampok

Saudara yang kekasih, dari pengajaran Tuhan Yesus diatas cukup jelas, bahwa kita perlu melipat gandakan harta kekayaan kita, yaitu dengan menginveskannya dalam sorga yaitu dalam pekerjaan Tuhan. Dengan harta kekayaan, kita membangun Kerajaan Allah dalam dunia ini, membantu pekerjaan Tuhan dalam misi, dalam gereja, di sekolah Teologi, panti asuhan dan banyak lagi pekerjaan Tuhan yang lainnya.

Dengan demikian harta kekayaan yang kita inves kan di tempat-tempat tersebut akan membuat kita menerima berkat yang ganda; dalam dunia dan dalam sorga. Tambah memberi untuk pekerjaan Tuhan di dunia, berarti akan bertambah pula hati kita untuk pekerjaan Tuhan dan sorga, artinya kita menginveskan harta kita untuk pekerjaan Tuhan dalam dunia dan secara otomatis di sorga kita juga mendapatkan harta yang kekal. Selanjutnya Tuhan Yesus mengajar, Matius 6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Kalau harta kita ada pada pekerjaan Tuhan kita akan mengusahakan pekerjaan Tuhan itu bertumbuh dan berkembang, ingatlah, bahwa apa yang di inves kan dalam pekerjaan Tuhan ini memiliki nilai kekal. Jika harta kita berada di sorga, maka kita juga menaruh hati yang rindu ke sorga. Karena itu janganlah menyimpan harta dalam dunia ini tetapi menyimpannya dalam pekerjaan Tuhan dan di sorga. Jadi jelas kita perlu membuat harta kekayaan yang ada pada kita itu berlipat ganda, berganda baik dalam dunia dan dalam sorga yang akan datang. Itulah arti kebahagiaan yang bernilai kekal.

Dapat mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan merupakan kebahagiaan tersendiri sebab tidak selamanya Tuhan mempercayakan dan memberi kesempatan pada kita untuk mengambil bagian dalam pekerjaanNya. Dapat dikatakan tidak selalu ada kesempatan untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Misalnya, orang miskin yang sedang tidak punya uang untuk berobat, atau anaknya yang tidak punya uang untuk membayar uang sekolah, saat kita tahu, jika tidak segera menolong, mungkin dua tiga hari kemudian ketika kita sadar, orang miskin tersebut sudah meninggal dunia. Mungkin saat kita menyadari bahwa kita perlu menolong anak yang tidak mampu bayar uang sekolah, saat itu anak tersebut sudah di usir dari sekolahnya. Bukankah sering kita menemukan bahwa adakalanya ketika mau menolong orang yang tidak mampu, namun kita sudah tidak punya kesempatan lagi.

Saudara, Jangan berkata bagaimana saya dapat menolong orang, jika saya sendiri tidak punya ? Menolong orang tidak mesti harus dengan kekayaan, dapat menolong dengan tenaga, kepintaran, kemampuan dllnya. Bukankah kita sering mendengar, menolong orang jangan berikan ikan padanya, tetapi berikanlah kail padanya!

Kita membaca Kis Ras 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Janganlah kita menjadi orang yang have money but no happy.

2. Yang harus dicari Orang dalam hidup ini

Mazmur 1:1,2,3. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Yeremia 17:7,8. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Saudara sebagai orang Kristen mungkin kita sering membaca dan mendengar firman tersebut dalam khotbah hari Mianggu, dan sangat menyadarinya bahwa kedua bagian Alkitab tersebut adalah kebenaran, dan pasti adalah kebenaran, tetapi kebenaran yang hanya tertulis dalam Alkitab saja, bukan dalam hati dan kehidupan nyata.

Pemazmur memberikan pengajaran pada kita, yaitu jangan mengambil bagian dalam kehidupan orang fasik, dalam hal berjalan dengan mereka, atau berdiri dan duduk dalam perkumpulan orang fasik Sebab orang yang disebut fasik adalah orang yang tahu ada TUHAN Allah, tetapi tidak mempedulikan perintah-Nya, tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan. Orang fasik dapat disamakan juga dengan orang atheis praktis, beda dengan orang atheis teoritis yang berpendapat bahwa Tuhan tidak ada berdasarkan teori-teori tertentu, misalnya komunisme. Sedangkan atheis praktis secara teoritis tidak menyangkal adanya Tuhan, tetapi secara praktis tidak mengakui dan menyembahNya. Orang atheis praktis tetap mengakui Tuhan, tetapi hidupnya seolah-olah Tuhan tidak ada. Siapa yang menganut faham atheis praktis ini ? Ada kemungkinan dianut oleh orang-orang yang beragama, mungkin juga yang sedang duduk bersama kita dalam gereja.

Saudara yang kekasih, ada sebagian orang, membutuhkan TUHAN karena ada suatu kebutuhan, Tuhan hanyalah kebutuhan tambahan atau penolong tambahan. Yaitu, jika sudah tidak berdaya, sudah tidak sanggup lagi menolong diri sendiri, misalnya, sakit yang tidak tertolong lagi oleh dokter, utang yang sudah bertumpuk tidak sanggup lagi membayar, barulah Tuhan dicari. Jadi, Saudara, janganlah menjadi orang yang hanya menganggap TUHAN itu sebagai bagian dari kebutuhan saja. Terlebih lagi sebagai ban serap saja.

Sebagai orang yang percaya pada Tuhan Yesus janganlah kita seperti orang fasik. Pemazmur berkata bahwa orang fasik seperti sekam yang ditiupkan angin, dan TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Mazmur 1:4,6

Tuhan Yesus memberikan pengajaran pada kita dalam Matius 6:33, Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya, adalah seperti yang dikatakan Pemazmur, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Inilah orang yang berbahagia, yaitu orang yang sanggup bergaul, hidup dekat dengan TUHAN, Pemazmur mengumpamakannya seperti pohon, Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Nabi Yeremia berkata: Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.Yer 17:7,8

Penutup:

Bukankah indah sekali janji firman Tuhan? Pohon ditepi aliran air, daunnya selalu hijau, tidak kuatir dalam tahun kering atau panas terik, dan ini yang terpenting, tidak berhenti menghasilkan buah. Bukankah dengan terlebih dahulu mencari Kerajaan Allah dan KebenaranNya kita memperoleh segala yang dibutuhkan ?

Apa yang sedang kita cari dalam hidup ini? Yang bernilai kekal, atau yang bernilai fana, sesuatu yang sementara? Apa yang sedang kita cari ? Mencarinya dengan bersandar pada TUHAN atau mencarinya dengan segala kemampuan diri? Tuhan Yesus berkata dalam Matius 11:28, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Jika kita datang kepada TUHAN maka Ia akan memberikan kebahagiaan, kelegaan pada kita, maukah kita datang padaNya? Dia sedang mengundang kita, Dia sedang menunggu kita, apalagi yang sedang engkau cari? AMIN.

Minggu, 31 Januari 2021

PENYERTAAN TUHAN KALA COVID19 MENGHADANG

kesaksian rohani

Penyertaan TUHAN Kala Covid 19 Menghadang

Kesaksian Rohani Kristen oleh Dr dr Yusup Subagio Sp.P (K) , dokter spesialis paru dari kota Solo, manakala penyakit covid 19 menyerangnya.
Justru ketika Tuhan ijinkan penyakit ganas itu datang , pak dokter punya banyak waktu untuk bersekutu dan berdoa dengan Tuhan tanpa mengeluhkan penyakitnya, dia pasrah dan tetap mengandalkan Tuhan.serta membuat komitment baru dalam pelayannya.
Jangan lewatkan dan simak videonya di Youtube, Nafiri Kasih Channel
Renungan harian kristen ini sebagai pelengkap renungan harian Anda. Dokter Yusup, dokter spesialis paru dari Solo saat ini sebagai pejabat teras di rumah sakit (RS) Dr Muwardi dan RS Dr Oen Kandang Sapi. Kiranya kesaksiannya boleh memberkati dan menguatkan setiap kita yang menyimak tayangan ini. ##

Kamis, 28 Januari 2021

Apakah Orang Kristen Harus Memiliki Keyakinan Keselamatan ?

renungan kristen

Apakah Orang Kristen Harus Memiliki Keyakinan Keselamatan ?

By Pdt Paulus Surya - Presbyterian Church Perth Australia & Nafiri Kasih Channel in Youtube.

Apakah ada dasar firmannya bahwa orang kristen harus memiliki keyakinan keselamatan ?

Ada 3 macam golongan orang yang percaya Kristus mengatakan sbb :

Golongan 1 , mengatakan Tidak Harus , bahkan tidak boleh mempunyai keyakinan keselamatan, karena akan menjadi sombong dan berbahaya. 

Golongan 2, mengatakan bahwa orang kristen harus mempunyai keyakinan keselamatan. (Roma 8 : 16) , orang yang punya Roh Kudus harus punya keyakinan keselamatan.

Golongan 3Pdt Paulus setuju yg ini, bahwa orang Kristen seharusnya memiliki keyakinan keselamatan
karena bisa jadi seseorang sudah diselamatkan tapi belom punya keyakinan keselamatan karena kurangnya pengetahuan atau bisa juga karena adanya penderitaan yang dialaminya, atau juga adanya pergumulan dosa-dosa tertentu. (1 Yoh 5:13 , Ibrani 6:11).

Jika seseorang yakin dirinya sudah diselamatkan, apakah dia benar-benar sudah memiliki keselamatan itu ? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada 4 macam orang :

Macam 1, orang yang tidak tau dirinya sudah selamat atau belom karena memang belom selamat.

Macam 2, orang yang tidak tau dirinya sudah selamat, padahal sudah selamat karena kurangnya pengetahuan.

Macam 3, orang yang yakin selamat, merasa pasti selamat tapi subjektif padahal belom diselamatkan.

Macam 4, yakin percaya secara objektif sesuai firman Tuhan yang ditandai dengan 2 hal yaitu : Pertama : mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan yang mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia.
Kedua : punya selera hidup yang baru yang ditandai seperti suka membaca firman Tuhan, menyukai hal-hal yang Tuhan ingini dan membenci apa-apa yang Tuhan benci dst. (seharusnya kita ada digolongan ke 4 ini 

Untuk uraian lengkapnya , silahkan simak di Youtube , Nafiri Kasih Channel (klik link).

Terima kasih ##


Sabtu, 23 Januari 2021

Kekayaan Kasih Karunia



renungan harian


Kekayaan Kasih Karunia

Efesus 1:3-8

Alkitab berkata bahwa Yesus telah memilih untuk menjadi miskin—meninggalkan surga dan segala yang dimiliki-Nya agar kita menjadi kaya (2 Korintus 8:9). Tetapi apa artinya ini bagi orang percaya? Efesus 1:3-8 menjelaskan kekayaan itu dengan mengatakan bahwa kita ...

Dipilih oleh Tuhan. Karena kita sekarang milik Tuhan, hidup kita punya tujuan dan kita memiliki hidup yang kekal.

Dimerdekakan. Kita sebelumnya adalah para budak dosa yang tak dapat membebaskan diri kita sendiri, tetapi Yesus sudah mengalahkan kuasa daging sehingga kita dimungkinkan untuk menaati Tuhan.

Ditebus. Kematian Yesus memuaskan keadilan ilahi, karena kehidupan-Nya yang sempurna memenuhi semua tuntutan-Nya (Ulangan 17:1; Roma 6:23). Ketika kita memutuskan untuk percaya pada-Nya, Tuhan memandang lunas semua utang dosa kita.

Dipersatukan dengan Dia. Ketika diselamatkan, kita menjadi anak-anak yang diadopsi ke dalam keluarga Tuhan.

Warga kerajaan surga. Kita menerima kewarganegaraan dalam kerajaan Tuhan dan warisan yang tidak dapat binasa (1 Petrus 1:4).

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa kita kaya, karena kekayaan yang kita pikirkan adalah semacam rekening di bank dan harta benda materi. Padahal hal-hal itu tidak bernilai kekal. Kekayaan kita yang sesungguhnya adalah berkat-berkat rohani yang diberikan pada kita di dalam Kristus. ##

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA