Rabu, 01 September 2021

SEJARAH GKI KUTOARJO


Sejarah Jemaat Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwe di Kutoarjo , Cikal Bakal GKI
 Kutoarjo

Sumber : gkiswjateng.org

Pnt.Detta mulai dng mengatakan: “Kutoarjo adl salah satu kecamatan yg ada di kabupaten Purworejo. Kecamatan yg juga menjadi sentra perdagangan di Kabupaten ini ternyata punya arti di balik namanya, Kuto artinya kota, dan Arjo berarti makmur atau sejahtera. Jadi Kutoarjo adl “Kota yg makmur sejahtera” begitu lah artinya. Kedengarannya memang mantab sekali.” (Namanya juga hidup dlm pengharapan)

Awalnya, GKI Kutoarjo merupakan buah karya Zending Gereformeerd Kerhen Uhechl yg diutus dari negeri Belanda.  Pertama kali kebaktian diadakan pd thn 1906, dengan menggunakan bahasa Jawa di rumah Sdr. Oei Boen Gie di Jl. Pecinan 22, Kutoarjo, atas pelayanan guru injil Samuel dan Soetodimedjo. Warga Tionghoa banyak yg tertarik, shg  mulai thn 1928 kebaktian dilakukan dlm bahasa Tionghoa.  Jemaat pertama ini diberi nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwe. 

Jemaat ini tdk bertahan lama krn banyak dari mrk yg kembali ke negeri Tiongkok, shg anggota yg masih tinggal di Kutoarjo bergabung dengan GKJ dan mengadakan kebaktian setiap hari Selasa di rumah Sdr. Oei Gwat Siang. Ketika thn 1934 berdiri sekolah Chr. H.C.S., kebaktian dilakukan di sana setiap hari Senin dalam bahasa Indonesia.  Pd thn1935, kebaktian diubah menjadi setiap hari Minggu dan bertempat di rumah Sdr. Oei Gwat Ling, Jl. Raya 103, Kutoarjo, dng pelayan kebaktian Ds. S. H. Liem (Liem Siok Hie) dari Semarang. Thn 1936, Zending Gereformeerd Kerhen Uhechl mengutus Sdr. Tan King Hien untuk melayani sbg guru injil di Kutoarjo.  Tgl 12 Desember 1938, jemaat  Kutoarjo resmi memiliki gedung gereja sendiri di Jl. Raya 76, Kutoarjo. Pada tanggal 13 November 1941, jemaat Kutoarjo didewasakan.  Sejak didewasakan butuh waktu sekitar 20 thn sebelum Jemaat ini memiliki pendeta sendiri. Silih berganti para guru Injil melayani Jemaat Kutoarjo: guru injil Tan King Hien thn 1942 digantikan oleh Sdr. The Sing Liong, thn1943 digantikan oleh Sdr.  Tjoa Tjien Touw, thn 1950 digantikan oleh Sdr. Liem Djing Tiang, lalu kosong 2 thn dan thn 1953 masuklah Sdr. Nio Djoen Tjwan yg melayani smp thn 1961. Setelah kosong bbrp bulan masuklah Sdr. Djie Poen Hian dari Wonosobo. (seru ya, mirip Kej 5, daftar keturunan Adam)  Akhirnya, pd tgl 10 Oktober 1961, Sdr. Djie Poen Hian ditahbiskan menjadi Pendeta pertama Jemaat Kutoarjo.

Masih banyak hal-hal lain lagi yg terjadi di GKI Kutoarjo, tetapi jikalau semuanya itu hrs dituliskan satu per satu, maka agaknya introduksi ini tdk dpt memuat semua yg hrs ditulis itu.  Jadi..., ya Anda lihat sendirilah dalam dokumen sejarah GKI Kutoarjo dlm situs gkiswjateng.org  Saat ini GKI Kutoarjo yg menurut BI-BKI 2020 anggotanya berjumlah 258 org sedang berproses bersama Pnt. Andetta Philiea Dorothea sebagai calon pendeta. Pnt.Detta akan menemani kita dlm SG-GKI hari Rabu 1 Sept 2021. (Intro diambil dari catatan Pnt.Detta, dokumen sejarah GKI Kutoarjo dlm situs gkiswjateng.org, disunting oleh RN)


3 komentar:

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA