PANGGILAN MELAYANI TUHAN BUKAN OPSIONAL
Matius 25:14-30
Melayani Tuhan itu bukan opsional. Banyak orang memberi berbagai macam alasan – terlalu tua, terlalu muda, terlalu sibuk, terlalu lelah, terlalu sakit – dan seterusnya. Padahal semua alasan itu dapat dipatahkan oleh kebenaran ayat Alkitab yang berkata bahwa orang percaya “diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Tuhan sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Efesus 2:10).
Melayani tidak tergantung pada kesehatan, usia atau pengalaman. Saya kenal beberapa orang yang harus terbaring di tempat tidur yang mempersembahkan hidupnya sebagai pendoa syafaat. Dan saya sudah bertemu dengan orang-orang kudus yang tidak pernah belajar di seminari namun selalu memuridkan orang-orang percaya baru. Yang membedakan orang-orang ini dari orang-orang yang membuat banyak alasan adalah sikap. Jika kita memandang diri kita sebagai pelayan, kita akan berpusat pada Tuhan dan bergantung pada Roh Kudus. Namun jika kita sibuk mencemaskan tentang bagaimana, kapan dan berapa banyak pengorbanan yang harus kita lakukan untuk Tuhan, kita berpusat pada diri sendiri dan, terus terang, tidak banyak berguna bagi Tuhan.
Suatu hari kelak kita akan berdiri di hadapan Tuhan, dan Dia akan meminta pertanggung jawaban kita tentang bagaimana kita sudah menggunakan segala talenta dan karunia rohani yang Dia berikan pada kita. Apa yang dapat kita katakan pada-Nya untuk membenarkan penyia-nyiaan kesempatan yang Dia berikan pada kita dalam menggunakan karunia-karunia itu? Tidak ada alasan yang dapat diterima. Berserah penuh pada kehendak Tuhan adalah kunci untuk berkenan kepada-Nya.
Tuhan memberi kita talenta dan kemampuan dengan tujuan, dan Dia akan memperlengkapi kita dalam pelayanan yang lebih besar lagi bagi kerajaan-Nya. Jika kita melayani Dia dengan segenap hati, kita dapat berharap mendengar Dia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; ... Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (Matius 25:21). ##
Tidak ada komentar:
Posting Komentar