Nats : Perempuan-perempuan yang tua, ... [hendaklah] mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya (Titus 2:3,4)
Bacaan : Titus 2:1-5
Bacaan : Titus 2:1-5
Kakek dan nenek adalah pembangun jembatan keluarga yang luar biasa. Kakek dan nenek saya, keduanya berasal dari keluarga petani. Mereka berdua adalah orang-orang dari abad ke-19 yang selama bertahun-tahun meneruskan warisan penting, baik sejarah maupun iman.
Sekarang, anak-anak saya mewarisi iman kakek dan nenek mereka, karena mereka dapat melihat bahwa saya dan istri saya secara pribadi sudah menerima iman yang telah diteladankan kepada kami. Selain itu, anak-anak kami juga telah melihat dan mendengar sendiri kesaksian iman daari kakek dan nenek mereka.
Jika dipikir-pikir, sebenarnya sulit untuk dibayangkan kalau pengaruh kakek dan nenek sampai sedemikian jauh. Apalagi, perbedaan umur mereka dengan para cucu mereka berkisar antara 40-70 tahun. Namun, mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk menjembatani jurang antargenerasi, dan terkadang lebih baik daripada yang dapat dilakukan para orangtua terhadap anak-anaknya.
Orang-orang tua kristiani, termasuk kakek dan nenek, memiliki satu tanggung jawab dan kesempatan unik untuk menjadi teladan dan pengajar. Secara langsung maupun tidak langsung, mereka menjaga warisan iman agar tetap hidup dari generasi ke generasi.
Marilah kita bersyukur atas warisan yang kuat, yaitu iman, kasih, dan keluarga, yang dapat ditinggalkan oleh kakek dan nenek bagi semua generasi penerus mereka. Dan kakek-nenek sebaiknya menggunakan setiap kesempatan untuk menjalin ikatan dengan cucu-cucu mereka, sehingga iman mereka akan menjadi iman para cucu mereka --Dave Branon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar