BUAH ROH: PENGUASAAN DIRI
“Tetapi buah Roh ialah...kelemahlembutan, penguasaan diri...” (Galatia 5:22-23)
Penguasaan diri dalam bahasa Yunani: egkrateia berasal dari kata egkratês. Artinya: memiliki kuasa atau otoritas untuk mengarahkan, memerintah atau melarang diri sendiri terutama terhadap nafsu, keinginan besar, kegemaran, amarah, hasrat, emosi, kecanduan, egoisme.
Sebuah peribahasa lama mengatakan "Lain waktu jika Anda menginginkan kue, makanlah wortel."
Peribahasa itu dapat menjadi nasihat yang baik bagi orang yang sedang menjalani diet. Namun, orang-orang yang menyusun peribahasa ini mungkin hendak berbicara kepada kita bahwa mendisiplinkan keinginan kita saat tidak ada prinsip moral yang sedang dipertaruhkan, sebenarnya kita sedang mempersiapkan diri jika kelak menghadapi godaan dosa.
Dalam bahasa Yunani sehari-hari, egkrateia dipakai untuk mengungkapkan sikap seorang Kaisar yang tidak pernah membiarkan kepentingan pribadinya mempengaruhi jalannya pemerintahan kerajaannya. Sikap seperti itulah yang membuat orang mampu mengendalikan diri sendiri, sehingga ia pantas untuk menjadi pelayan sesamanya.
Melalui pimpinanNya, Roh Kudus menolong kita untuk dapat mengendalikan keinginan, desakan, nafsu dan selera kita. Penguasaan diri tidak datang dengan otomatis tetapi melalui penyerahan diri kepada pimpinan Roh Kudus.
SEBAB ALLAH MEMBERIKAN KEPADA KITA BUKAN ROH KETAKUTAN, MELAINKAN ROH YANG MEMBANGKITKAN KEKUATAN, KASIH DAN KETERTIBAN (II Timotius 1:7)
Amin .. salam hangat dari team Nafiri Kasih ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar