Rabu, 06 Mei 2015

Siapakah Yang Anda Andalkan ?


Pemulihan di dalam Gembala yang Sejati!       Yehezkiel 34       

Bahasan diambil dari Kitab Yehezkiel dengan membahas Yehezkiel 34. Yehezkiel adalah nabi bagi umat Allah ketika bangsa itu ada dalam pembuangan, dan nas ini menggarisbawahi pengharapan bagi pemulihan yang dimiliki umat Allah dengan mengarahkan mereka kepada sumber pemulihan yang sejati. 

Umat Allah telah memberontak dari rancangan-Nya bagi kehidupan di negeri Israel, dan sebagai hukumannya, Tuhan telah mengusir Israel dari tanah itu. Namun, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada Israel dengan tidak membatalkan ikatan perjanjian-Nya (covenant) dengan mereka, memberitahukan salah satu alasan utama bagi pembuangan, dan mengarahkan mereka kepada satu-satunya pengharapan bagi pemulihan sejati. 

Yehezekiel 34 menunjukkan kegagalan dari para pemimpin-gembala Israel sekaligus memberikan pengharapan bagi pemulihan yang sejati kepada umat Allah. Kesetiaan Perjanjian Tuhan didemonstrasikan di dalam kasih dan belas kasihan-Nya sebagai gembala, yang ditunjukkan melalui kehidupan dan kepemimpinan Sang Gembala yang Sejati, Yesus Kristus. 

  1. Gembala Israel benar-benar jahat (34:1-4): Para pemimpin Israel mengeksploitasi orang-orang yang mereka pimpin dengan memberi makan diri mereka sendiri dan bukan bangsa mereka, dan bahkan tidak membagikan daging yang seharusnya mereka bagikan dari persembahan-persembahan korban di Bait Allah. Mereka mengabaikan orang-orang yang mereka pimpin dengan tidak menguatkan orang yang lemah, tidak menyembuhkan orang sakit, tidak mencari orang yang terhilang atau tersesat, dan tidak membalut orang yang terluka. Akhirnya, mereka membuat orang-orang yang mereka kuasai menjadi putus asa karena “kekerasan dan kekejaman” seperti seorang Firaun (34:4, bandingkan Keluaran 1:13-14). Para gembala Israel hidup seakan-akan mereka berada di atas hukum Allah dan mereka benar-benar adalah para pemimpin yang jahat.

  2. Gembala yang jahat akan memiliki domba-domba yang SEDIH (SAD sheep)(34:5-6): Domba-domba yang sedih (SAD) sebenarnya rentan atau ‘Susceptible’ karena dibiarkan ada di dalam posisi-posisi yang tidak aman/rawan, terpencar dan menjadi mangsa yang empuk bagi predator. Domba-domba yang sedih juga sendirian atau ‘Alone,’ tersesat di perbukitan, dan tanpa arah atau ‘Directionless’ karena tidak ada gembala yang mau merawat atau memimpin mereka. Domba-domba yang sedih terlihat sedih dan Anda bisa melihat keefektifan seorang pemimpin/gembala dari kondisi domba-domba mereka, domba-domba yang mereka pimpin. Bangsa Israel telah menjadi SAD/sedih di bawah para pemimpin Israel.

  3. Gembala yang Baik menentang para gembala yang jahat & akan menyelamatkan serta memulihkan domba-domba-Nya (7-10): Tuhan berfirman secara langsung kepada para pemimpin-gembala Israel melalui sang nabi dan Ia berfirman dengan sangat jelas– karena keadaan yang menyedihkan/SAD dari domba-domba-Nya, maka Tuhan menentang gembala-gembala-Nya. Tuhan akan berjalan menentang para gembala umat-Nya yang jahat dan Ia akan menyelamatkan dan memulihkan umat-Nya. Yesus adalah Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yohanes 10:11). Ia mengasihi domba-domba-Nya dan berbelas kasihan kepada mereka (Matius 9:36). 

Kita sering mencari keselamatan dan pemulihan dari manusia dan hal-hal yang ada di dalam dunia ini. Hasilnya? Kita menyembah apa yang disembah oleh dunia ini dan kita berkuasa sebagaimana dunia ini berkuasa. Secara alkitabiah, ini adalah penyembahan berhala. Umat Allah diperintahkan untuk tidak memiliki allah lain di hadapan Tuhan (Lihat 10 perintah Allah dalam Keluaran 20 dan Ulangan 5) karena Tuhan telah menebus umat-Nya (Keluaran 20:1)! Yesus mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa melayani dua tuan (Matius 6:24) yang berarti kita tidak bisa menyembah Tuhan dan juga allah lain. Allah palsu dari dunia kita berusaha memikat kita (Ulangan 4:19) dan manusia menyembah apa yang diciptakan ketimbang Pencipta kita (lihat Roma 1). Alkitab mengajarkan bahwa kita akan menjadi seperti apa yang kita sembah (Mazmur 115:8) dan sebagai anak-anak Allah, kita harus menjauhkan diri dari berhala (1 Yohanes 5:21) sehingga kita akan menjadi serupa dengan Tuhan kita, yang menciptakan dan menebus kita. 

Ilah-ilah dari budaya kita dibuat oleh tangan manusia (Mazmur 135:15-18) dan tidak akan pernah memuaskan atau memenuhi janji-janji mereka (Yesaya 44:9-20). Sebelumnya, ketika kita tidak mengenal Allah, kita diperbudak sehingga menyembah ilah-ilah dari kebudayaan kita (Galatia 4:8) dan kita meninggalkan kasih Allah dan datang kepada berhala-berhala itu (Yunus 2:8). Kini kasih Allah telah membebaskan kita untuk mengasihi Tuhan Allah kita dengan segenap hati, pikiran, dan jiwa kita dan untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri (Roma 5-8). Para pemimpin Israel menunjukkan semua tanda yang menunjukkan penyembahan terhadap allah lain selain Tuhan, tetapi bagaimana sang Allah yang adil dapat menyelamatkan umat yang memberontak yang pemimpinnya menolak Tuhan serta rancangan-Nya bagi kehidupan di negeri itu? 

Tuhan adalah pemimpin sejati yang dibutuhkan umat-Nya, yang menjalani kehidupan yang sempurna untuk mewakili kita dan menanggung kematian yang selayaknya kita alami (Sang Gembala yang Baik menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya – Yohanes 10:11). Tuhan menunjukkan sejauh mana Ia akan memperbaiki kepemimpinan yang jahat dari para gembala Israel di dalam bagian berikutnya dari pasal 34, ketika sang nabi menjelaskan cakupan dari tindakan Allah bagi umat-Nya, dengan menawarkan penyelamatan dan pemulihan sejati hanya di dalam Dia: Aku sendiri yang akan mencari domba-domba itu (11); Aku akan mencari dan Aku akan menyelamatkan domba-domba-Ku (12), Aku akan membawa mereka keluar dari hadapan si musuh dan Aku akan memberi makan mereka (13); Aku akan menyediakan bagi mereka makanan-makanan yang terbaik (15); Aku sendiri akan menjadi gembala mereka dan Aku akan memberikan kepada mereka perhentian dan pembaruan (16); Aku akan mencari yang hilang. Aku akan membalut yang terluka. Aku akan menguatkan mereka yang lemah & Aku akan menghukum mereka yang menyalahgunakan kekuatan mereka, dan Aku akan menyediakan keadilan sebagai makanan mereka (16); Aku akan menghakimi para gembala palsu yang mementingkan diri sendiri (17-19); Aku sendiri yang akan menjadi hakim (20- Lihat Matius 25); Aku akan menolong (22); Aku akan mengutus Gembala-Ku yang kekal, hamba-Ku Daud, dan Ia akan memberi makan domba-domba-Ku (23); Aku akan mengadakan perjanjian damai (25); Aku akan membuat mereka menjadi berkat dan Aku akan mengirim mereka ke lembah-lembah yang subur (26); Mereka akan tahu bahwa Akulah Tuhan ketika Aku mematahkan kuk penindasan mereka (27); Aku akan menyediakan kebutuhan mereka (29); Aku akan ada bersama mereka (30); Akulah Allah mereka, demikian firman Tuhan (31).

Perjanjian kasih Gembala kita yang baik itu mendesak kita untuk meninggalkan segala berhala dari kehidupan kita, dari komunitas dan kebudayaan kita, serta berbalik kepada-Nya. Ia tetap setia sementara kita tidak setia (2 Timotius 2:13). 

Apa makna dari semua ini bagi kita saat ini?
  1. Ketika Anda membaca 34:1-10, apa saja ciri dari kepemimpinan yang jahat di satu pihak serta para domba yang sedih/SAD di pihak lain, yang Anda lihat menjadi suatu godaan yang secara khusus ada di sini di UPH?
  2. Mitchell mengawali renungan ini dengan menyatakan bahwa suatu bangsa yang korup memiliki kepemimpinan yang korup. Apakah Anda percaya dengan hal ini? Mengapa demikian, atau mengapa tidak? Bagaimana hal ini memaksa Anda untuk memeriksa kepemimpinan Anda sendiri?
  3. Perhatikan saat-saat ketika diri Anda sendiri seakan-akan menjadi seekor “domba yang “sedih,” yang mengembara meninggalkan kawanan domba Anda, tidak berdaya dan tersesat. Bagaimana Tuhan mencari, memperbarui, dan memulihkan Anda saat itu?
  4. Di dalam kepemimpinan kita, kita harus dipimpin oleh Kristus, dan mengikuti sang Gembala yang baik. Berhala-berhala apa saja yang mesti Anda tinggalkan supaya Anda bisa berkata kepada para mahasiswa dan orang-orang lain yang Anda pimpin, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus”?
  5. Mengapa sulit sekali bagi kita untuk meninggalkan berhala-berhala kehidupan dan kebudayaan kita serta berbalik kepada Sang Gembala yang Sejati demi kepemimpinan dan kehidupan kita? Apakah Anda lebih mempercayai kuasa dari allah palsu ketimbang kepada kuasa satu-satunya Allah yang sejati? 

Ketika Anda meninjau pelajaran hari ini dari Yehezkiel 34, ubahlah hal itu menjadi suatu doa pribadi Anda serta doa bagi komunitas Anda. Pujilah (Adore) Tuhan karena kasih perjanjian-Nya, kesetiaan-Nya yang teguh yang tidak meninggalkan Anda saat Anda memberontak. Akui (Confess) ketika Anda tidak setia dan berpaling kepada berhala-berhala kebudayaan kita dan bukan kepada Raja dari umat kita. Ungkapkan secara spesifik pertobatan Anda. Bersyukurlah (Thank) kepada Tuhan karena pengampunan dan belas kasihan-Nya sementara Anda memohon kekuatan di dalam kepemimpinan Anda sendiri, praktik Anda di fakultas, serta Universitas kita secara umum.

Faktanya adalah para berhala tidak pernah memenuhi apa yang mereka janjikan. Bahkan, sebagaimana yang kita saksikan di dalam kehidupan orang Israel, jika kita mengikuti berhala-berhala kebudayaan kita, justru yang kita alami adalah kehancuran dan guncangan. Komunitas Anda akan menerima manfaatnya jika Anda mengambil waktu untuk mengakui di hadapan orang lain tiga berhala yang ada dalam kehidupan Anda yang lebih Anda percayai daripada Sang Gembala yang Sejati. Sebutkan BAGAIMANA Anda bisa meninggalkan berhala-berhala ini dan apa artinya bagi Anda jika Anda berpaling KEPADA Tuhan.

Amin .. semoga bermanfaat

Salam hangat dari team Nafiri Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA