Bacaan : Roma 12
Dengan menanyakan apakah kita adalah Kristen sejati. Menurut kitab Roma, seorang Kristen adalah seseorang yang mengerti fatsal 1-11 dari kitab Roma dan telah sungguh-sungguh diubahkan oleh kemurahan Tuhan. Jika anda tidak mengalami perubahan pribadi akibat perjumpaan dengan kemurahan Tuhan dalam Kristus baik dalam pikiran, hati, dan kehendak, maka anda harus meragukan keselamatan anda. Apakah anda adalah orang Kristen yang sejati? Apakah anda mengerti dan percaya pengajaran yang ada di Roma 1-11? Perubahan didalam diri orang Kristen terwujud dalam hidup dalam hidup yang dihidupi oleh kekuatan dari Roh Tuhan dan disaksikan kepada orang lain. Minggu ini kita melihat afirmasi kekal dari perubahan pribadi ini dalam bentuk kasih yang sejati.
Kasih bukanlah suatu perasaan tapi sebuah komitmen dan mengasihi mereka yang sulit dikasihi, orang yang sulit, berbeda, bahkan musuh kita adalah buah dari kehidupan yang sudah diubahkan oleh Kasih. Apakah mereka yang dekat dengan anda, mereka yang berhubungan dengan anda tiap hari, melihat kasih yang sejati dalam hidup anda? Kasih yang sejati adalah kasih tanpa polesan, menunjukkan karakter anda yang sesungguhnya. Kasih yang sejati berarti mempunyai kehidupan sehari-hari yang sama dengan kehidupan ketika orang lain memperhatikan. Inkonsistensi dalam dua jenis kehidupan diatas adalah kemunafikan. Kemunafikan adalah istilah theater dari “berbicara di belakang topeng.” Kasih harus tidak memainkan peran atau kepalsuan (2 Kor 6:5-6). Kasih adalah karakteristik dari orang percaya (Yoh 13:34-35; 15:12, 17; 1 Yoh 3:11, 18; 4:7-21) karena kasih adalah karakter dari Tuhan.
Berbagai jenis dari kasih seperti berbagai istilah kasih dalam Bahasa Yunani:
Eros: kasih erotis antara pria dan wanita, lebih merupakan “berada dalam kasih” dan “merasakan kasih” daripada kasih dalam bentuk seksualitas semata-mata.
Philia: kasih persahabatan antara dua orang.
Storge: kasih komitmen dari seseorang seperti kasih orang tua kepada mereka yang bergantung pada mereka seperti anak.
Agape: kasih tanpa syarat yang selalu setia dalam kondisi apapun.
Menurut Paulus kasih agape adalah bukti dari transformasi seperti bagaiman Kristus mengasihi kita. Allah menjadi manusia dan dengan rendah hati mengambil rupa seorang hamba. Yesus menunjukkan kasih agape dengan menjadi taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib (Filipi 2:5-11). Yesus menunjukkan kasih agape dengan cara ketika kita masih berdosa dan menjadi musuh Allah, Dia mati di kayu salib untuk kita (Roma 5:10). Kita belajar menjadi apakah kasih agape itu dengan melihat pribadi dan karya Yesus Kristus. Kasih harus tulus, sejati, dan ini berarti mempunyai “warna.” Kasih yang sejati adalah pengorbanan tapi juga melayani obyek kasih itu dengan membenci kejahatan dan merangkul yang baik. Kasih yang sejati berperan dalam hidup mengikuti pola kasih Kristus kepada para pengikut-Nya, dan jika hidup kita tidak dihidupi mengikuti pola kasih kita harus bertanya apakah kita mengenal Kasih ini secara pribadi.
Bagaimana kita dapat mengerti hal ini dalam terang keseluruhan Alkitab dan kepercayaan theologis kita? Salah satu kisah kasih terbesar di Alkitab adalah kisah nabi Hosea dnegan Gomer. Kisah ini tidak romantic karena Allah memerintahkan Hosea untuk menikahi Gomer, seorang pelacur. Setelah menikah Gomer terus berselingkuh dengan menjadi pelacur sampai akhirnya dijual dalam pelelangan budak. Bagian yang menyentuh dari kisah ini kasih yang ditunjukkan oleh Hose dengan membeli kembali Gomer dari pasar perbudakan, menebus dia, sehingga Gomer dapat kembali kepada kasihnya dan dipulihkan dengan kemurahan Hosea (Hosea 1-3).
Kasih yang ditunjukkan oleh nabi Hosea adalah parabel hidup dari kasih Allah kepada umat-Nya. Hal yang paling nyata tentang Allah di Alkitab adalah kasih-Nya (Keluaran 34:6 adalah ayat yang paling sering dikutip). “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetian-Mu! (Ratapan 3:22-23) dan kasih ini dipahami ada dalam konteks perjanjian jika dilihat baik secara alkitabiah maupun theologis. Tuhan adalah kasih (1 Yoh 4:16) dan karena kasihnya Dia datang dan mati untuk kita (Yoh 3:16). Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
Tapi “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8).
Seperti Hosea menebus Gomer, Kristus telah menebus mereka yang mempunyai iman dalam Dia dengan cara menjadi terkutuk untuk kita (Galatia 3:10-14). “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita supya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Kor 5:21). Kasih Allah kepada kita yang ditunjukkan melalui pribadi dan karya Kristus adalah perjanjian, yang berarti berdasarkan pada karya Kristus dan bukan kita. Kasih perjajian dari Allah melalui Kristus adalah terjamin karena sama sekali tidak bukan bergantung pada pekerjaan kita. Kristus telah bekerja untuk kita! Kritus telah menghidupi hidup yang sempurna untuk kita! Kristus telah mati menggantikan kita yang layak mati! Kristus telah bangkit dari kubur, mengalahkan kutuk dari ketidak taatan kita! Hal ini berarti tidak ada hal yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang dimeteraikan dalam kesetiaan perjanjian Kristus (Roma 8:31-39).
What does this mean for us today?
- Bagaimana kasih yang sejati, atau tulus bukti dari transformasi datang dari perjumpaan dengan anugrah dan kemurahan Tuhan dalam Kristus? Apakah anda telah ditransformasikan oleh kemurahan tuhan?
- Apakah anda tahu tentang kasih agape Tuhan secara pribadi? Jika saya menanyakan mereka yang bekerja dengan anda, hidup dengan anda, dan menjalani hidup bersama dengan anda apakah mereka akan mengatakan anda mengasihi orang lain seperti Kristua mengasihi kamu?
- Paulus mengatakan dalam di Efesus 5:1-2 kita harus “hidup dalam kasih sebagaiaman Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu.” Sebutkan tiga cara dimana anda dapat mengasihi rekan-rekan di fakultas anda sebagaimana Kristus telah mengasihi anda?
- Pak James mengatakan “kasih mempunyai warna.” Hal ini berarti kita membenci kejahatan dan mengasihi kebaikan. Bagaimana kita bisa menunjukkan warna dari kasih di fakultas kita dengan membenci kejahatan? Dengan kata lain, praktek-praktek anti kasih manakah yang perlu ditangani dan dihilangkan dari fakultas anda?
- Yohanes 13:35 mengatakan dunia akan tahu kita Kristen melalui kasih kita. Bagaimana cara kita mengasihi satu sama lain dan mengasihi orang lain dapat memberi kesaksian apakah kita Kristen atau tidak?
Paulus berkata dalam Filipi 1:9-11, “inilah doakan, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” Dapatkah anda mengucapkan doa ini bersama dengan Paulus, untuk diri anda sendiri dan untuk fakultas anda, supaya kita semua dapat “dipenuhi dengan buah kebenaran yang datang melalui Yesus Kristus”? Berdoalah supaya kasih anda semakin melimpah. Berdoalah supaya kasih anda melimpah dengan pengetahuan dan kearifan, sehingga anda dapat menyetujui apa yang unggul.
Amin .. salam hangat dari team Nafiri Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar