Sumber : Pdt Paulus Surya
Nats : 1 Petrus 1 : 1-2
Di suatu daerah di Australia, ketika musim panen tiba maka para petani kentang berkumpul disuatu tempat, mereka memisahkan kentang-kentang yang baik yang besar besar dipisahkan dari kentang lain yang kecil dan kurang baik untuk kemudian dikirim kepasar untuk dijual.
Tapi ada satu petani yang berbeda dengan teman lainnya , dia tidak memisahkan kentang itu, tetapi langsung saja dimasukan kedalam truk untuk dibawa kepasar.
Tapi dengan sengaja dia memilih untuk melewati jalan yang rusak atau yang berbatu-batu, tapi rupanya cara unik ini justru mampu memisahkan kentang yang baik dan besar dari yang kecil dan kurang bagus, ketika truk melewati jalan rusak dan berbatu, maka kentang yang kecil dan kurang baik akan turun kebawah dan yang besar dan baik akan berada diatas.
Kadang Tuhan memakai kehidupan yang sulit, penderitaan dan kesusahan untuk memisahkan antara orang yang sungguh-sungguh beriman dengan yang kurang sungguh-sungguh, orang yang sungguh mengandalkan Tuhan dengan yang tidak mengandalkan Tuhan.
Jalan yang berbatu-batu itu bentuknya bisa bemacam-macam, bisa kesulitan ekonomi, masalah keluarga, masalah penyakit, pergumulan hidup atau bisa juga masalah dalam pelayanan yang sering kali malah bikin pusing. Melalui semuanya itu apakah kita akan seperti kentang yang besar yang justru muncul kepermukaan, mampu mengatasi semuanya dengan tetap berpegang pada janji Tuhan , atau malah seperti kentang kecil yang tenggelam kebawah kedalam persoalan hidup kita.
Tuhan yang kita sembah didalam Yesus Kristus pasti tidak ingin kita kalah dalam persoalan kehidupan, tapi Dia menghendaki kita menang atas semua persoalan kehidupan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita.
Bagaimana caranya supaya kita berkemenangan atas kesulitan hidup ?
Dalam firman Tuhan diatas, mengajarkan bahwa "kesadaran kita sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus adalah kunci kehidupan yang berkemenangan atas segala persoalan hidup".
Surat 1 Petrus ini ditulis pada saat orang-orang kristen mengalami persoalan penganiayaan dibawah kaisar Nero dalam pemerintahan Romawi th 64 M. Kaisar Nero melihat kota roma yang indah dan megah dia tidak senang, mengapa ? karena kota yang megah itu tidak dibangun oleh dia tetapi oleh kaisar- kaisar sebelumnya. Kaisar Nero yang agak kurang beres ini menyuruh anak buahnya untuk membakar kota roma, dan anti dia akan membangun kembali supaya namanya menjadi terkenal.Tapi niat buruknya itu terbaca oleh sebagian rakyat , untuk mengalihkan maka dia mencari kambing hitam , dan dia mengatakan bahwa yang
membakar adalah orang-orang kristen. Maka saat itu orang kristen disana mengalami cemooh, tekanan, dan aniaya sehingga mereka tersebar ke Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia.
Ditengah-tengah keadaan seperti itu maka rasul Petrus menulis surat kepada mereka , dan surat itu dimulai dengan Petrus mengingatkan identitas mereka sebagai orang percaya itu seperti apa dan kesadaran akan identitas kita sebagai orang percaya itu akan menguatkan kita semua dalam menghadapi berbagai persoalan.
Apa saja ciri-ciri identitas diri kita sebagai pengikut Kristus ?
1.
Dikatakan sebagai Orang Pendatang, kenapa ? karena orang yang beriman kepada Kristus sebenarnya adalah warga kerjaan surga, sehingga pengharapan kita bukan kepada dunia tetapi kepada surga. Dalam Ibrani 11 , Henokh, Nuh dan Abraham sadar bahwa mereka dibumi ini hanya sementara dan menaruh pengharapan hanya kepada Tuhan.
Seorang raja , memerintahkan tukang cincin terpandai dinegaranya untuk membuatkan sebuah cincin yang ada suatu tulisan dan kalau raja dalam keadaan susah atau apapun melihat tulisan itu akan merasa senang dan terhibur. Setelah tiga bulan maka jadilah cincin itu dan diserahkan kepada raja, raja sangat takjub dengan keindahan cincin itu , tapi dia penasaran sekali untuk melihat kalimat apa yang tertulis didalamnya, dan ketika raja membaca ternyata tulisan itu berbunyi "ini pun akan berlalu" . Raja senang karena ketika dia susah , maka dia akan terhibur bahwa penderitaan nya akan segera berlalu, atau sebaliknya ketika dia sedang senang , raja pun ingat bahwa ini pun akan segera berlalu dan tidak abadi.
Kita sebagai orang kristen hendaknya juga sadar, sebagai pendatang bahwa semua penderitaan dan persoalan hidup itu hanyalah sementara dan akan segera berlalu.
Bahkan firman Tuhan mengatakan bahwa ditengah-tengah penderitaan itupun ada sukacita yang Tuhan sediakan bagi kita, tetapi itupun juga sementara karena ada sukacita yang kekal yaitu di surga yang Tuhan sediakan bagi orang-orang yang percaya kepada Nya.
Dengan menyadari bahwa kita sebagai orang percaya hanyalah pendatang , maka akan memberikan perspektif baru dalam kita menghadapi semua persoalan kehidupan.
Ada seorang yang sedang menanjak bisnisnya, tapi dia yang dulunya rajin berbakti belakangan jadi kendor, suatu hari dia diajak oleh temannya untuk kegereja dan duduk paling belakang dengan maksud kalau jenuh dia akan keluar.Hari itu kotbahnya memang sangat menjenuhkan mengulang-ulang masalah kematian. Malam
ketika dia mau tidur, teringat tentang kotbah pagi tadi tentang kematian , dia mulai gelisah kalau mati terus kemana .. maka dia mulai menyumbang, beramal dan lain sebagainya , tetapi hatinya masih gelisah dan tidak tenang takut akan kematian.
Dia mendatangi pendeta dan bertanya mengapa sudah berbuat baik, amal dll tapi masih takut dengan kematian dan tidak tenang hidupnya , maka pendeta itu menjawab .. memang seringkali kita melakukan .. melakukan .. melakukan suatu kebaikan supaya dapat diterima oleh Tuhan, padahal kekristenan tidak mengajarkan sperti itu .. tapi ingat .. done .. done .. done .. semuanya sudah dilakukan oleh Yesus Kristus, sehingga kita yang mengalami damai sejahtera itu mampu untuk berbuat baik, amal dan lain sebagainya untuk mengucap syukur.
Orang tersebut akhirnya memiliki persperktif yang baru dan diubahkan. Kita orang percaya hidup didunia ini hanya sementara tetapi ada kehidupan kekal yangTuhan sediakan di surga kelak dengan suka-cita abadi.
2.
Orang percaya disebut Umat Pilihan Allah.
Mana yang benar Allah memilih saudara karena didalam kemaha tauan Nya, Allah tau bahwa nanti ketika hidup didunia Anda akan hidup baik-baik dan menerima Yesus atau karena saudara itu berdosa , melakukan yang jahat maka Allah memilih saudara supaya saudara bisa beriman kepada Yesus ? yang benar adalah yang kedua.
Kita sebagai manusia yang berdosa itu sebenarnya layak untuk dihukum dan dibinasakan tetapi karena Allah memilih kita sehingga kita bisa beriman kepada Yesus dan hidup bagi kemuliaan Nya.
Kesadaran bahwa kita adalah Umat Pilihan ini hendaknya mendorong kita untuk hidup bagi kemuliaan Tuhan bahkan ditengah penderitaan sekalipun.
Seorang mantan majelis yang aktif diajak kembali untuk melayani disuatu gereja oleh seorang pendeta tetapi menjawab : saya kalau kerestoran tidak mau melihat dapurnya, maksudnya kalau kegereja ya lebih baik dengar firman saja tidak usah tau masalah yang ada digereja , barangkali pendeta yang tidak akur dengan majelis, atau majelis yang tidak akur dengan rekan semajelis nya , komisi A tidak cocok dengan majelis dan lain-lain masalah. Tapi pendeta itu menjawab :
saudara sebenarnya kita melayani itu untuk siapa ? apakah untuk manusia apa untuk Allah yang sudah memilih kita .. singkat cerita mantan majelis itu akhirnya mau melayani kembali setelah sadar bahwa mengikut Kristus memang harus pikul salib dan bukan melayani manusia tetapi Tuhan yang sudah memilih kita menjadi
anak Nya.
Tetaplah melayani Tuhan yang sudah mengasihi dan memilih kita, lakukan untuk kemuliaan Nya.
3.
Orang percaya adalah orang yang Dikuduskan.
Dikuduskan oleh Roh .. dikuduskan itu mencakup dua hal .. setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus mempunyai hubungan yang khusus dengan Tuhan dan dalam hidup sehari-hari kekudusan itu harus diupayakan supaya nampak , supaya hidup kita berbeda dengan lingkungan yang tidak mengenal Kristus.
Seorang utusan pelayanan di Bali , mengalami kejadian ditempat dia tinggal ada orang yang kesurupan setan,
orang nya tinggi besar, setelah orang-orang berusaha mengusir setan dalam dirinya tapi tidak berhasil maka pelayan kristen itu dipanggil untuk dimintan bantuannya . Pelayan kristen itu dengan sedikit gentar mendatangi orang yang kerasukan itu, tapi sebelum sempat berbicara , setan yang ada didalam orang kesurupan itu berusaha mengusir orang itu dengan berkata : aku tau siapa engkau dulu kamu adalah pendosa, penjinah, penjudi, penipu kenapa kamu kesini , pelayan kristen itu menjawab : dulu aku memang pendosa, penjinah, penjudi dan penipu tapi itu dulu , Yesus Kristus yang aku sembah itu sudah menyucikan, menebus aku dan menguduskan aku, sekarang didalam nama Yesus aku usir engkau keluar , orang yang kesurupan itu jatuh dan setannya keluar.
Rasul Petrus mengingatkan kepada kita , bahwa dengan mengingat identitas kita maka kita akan memiliki kekuatan untuk menghadapi berbagai persoalan, walaupun kita adalah "pendatang" tetapi "dipilih" dan "dikuduskan" oleh Allah sendiri.
4.
Orang yang bertujuan hidup untuk taat kepada Kristus.
Pada saat kita taat kepada Kristus dan menerima percikan darah Nya itu berarti meneguhkan kita bahwa kita benar-benar orang yang sudah ditebus.
Ada pemuda dan pemudi yang baru menikah , mengalami kejadian barang-barang dan uang pernikahan
dicuri orang, mereka jadi punya hutang setelah menikah, dihitung-hitung kalau mereka hidup dengan pengeluaran perpuluhan dan persembahan seperti biasa maka hutang nya akan lunas kurang lebih dua tahun , tapi kalau tidak perpuluhan dan persembahan dulu , maka hutang itu akan lebih cepat lunas hanya kurang dari satu tahun. Mereka memilih taat untuk tetap memberikan perpuluhan dan persembahan, waktu berlalu .. sampai dua tahun akhirnya hutang itu lunas juga , mereka punya kesaksian tentang ketaatan dan menyaksikan berkat dalam kehidupan rumah tangganya dan hal kerajaan surga itu bukan hanya masalah materi tapi suka-cita, damai sejahtera yang dirasakan setiap saat.
Pada saat kita mengalami persoalan kita bisa memilih taat atau tidak, ketika kita taat maka kita akan mendapat peneguhan bahwa Tuhan itu hidup dan menguatkan kita.
Ketika seorang pemuda bermaksud meneruskan sekolahnya ke sekolah Alkitab , maka hal itu mendapat pertanyaan dari pamannya : apakah sudah dipikirkan masak-masak sekolah Alkitab dan menjadi pendeta, mau dikasih makan apa nanti keluarga nya, jadi hamba Tuhan itu banyak penderitaan lho. Tetapi karena ini sudah panggilan maka pemuda itu tetap melanjutkan ke sekolah Alkitab dan kejadian itu sudah berjalan lebih dari dua puluh lima tahun , tetapi menjadi pendeta tidak pernah merasakan kekurangan.
Justru ketika kita taat, kita sungguh dapat merasakan peneguhan dari Tuhan sebagai orang yang sudah ditebus, Tuhan tidak pernah melupakan dan menyia-nyiakan kehidupan kita dan kita hidup dalam pemeliharaan Tuhan.
Amin.
Salam hangat dari team Nafiri Kasih.