Renungan Kristen, DIAM ITU EMAS
Tidak semua orang menguasai seni berbicara dan mendengarkan, karena ini butuh waktu untuk terus berlatih , kapan waktu berbicara dan kapan harus mendengarkan.
Ada kalanya seseorang hanya butuh didengarkan, dengan begitu bebannya menjadi lebih ringan dan ia pun merasa lega.
Sebuah ungkapan mengatakan, "Seorang pendengar yang baik bukan berarti tidak mampu berbicara. Justru ia adalah pembicara yg baik, namun dengan tenggorokannya yg terluka."
Ungkapan ini memiliki makna yang cukup dalam , bahwa ada sesuatu yang harus kita korbankan untuk menjadi pendengar yang baik. Kita menahan diri untuk tidak berkomentar sampai dia selesai berbicara, kita menahan diri untuk tidak protes.
Seringkali seseorang berpikir bahwa bahwa dia punya sesuatu yang lebih baik untuk dikatakan, sehingga dia tidak sabar lagi untuk mendengar dan ingin langsung berbicara.
Dalam hal ini penguasaan diri berperan penting. Belajarlah sabar untuk mendengarkan orang lain sebelum berbicara!
TUHAN sendiri tidak menginginkan kita berbicara terus menerus. Bahkan di dalam doa ada saatnya di mana Ia menginginkan kita duduk diam mendengarkan-Nya.
TUHAN pencipta memberi 2 telinga dan 1 mulut. Itu artinya harus lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Mengapa diam itu emas ? karena ada banyak orang yang letih lesu dan berbeban berat, mereka butuh orang yang mau mengerti dan dengan sabar mendengarkan keluh kesah serta memberi semangat baru kepada mereka.
Mari kita lebih menyadari betapa pentingnya untuk mendengar dan berkata-kata tepat pada waktunya...! Jangan justru kehadiran kita menambah keruh suasana, jadilah bijak.
Amsal 15:23 <Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! > Tuhan memberkati.
Amin.
Salam hangat dari team Nafiri Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar