Kamis, 26 Maret 2015

Matematika Kehidupan


Sumber : Pdt Kalvin Surya

Sahabat Nafiri, Mari kita merenungkan tentang kehidupan dari sudut pandang matematika, apa hubungan nya kehidupan dengan matematika ? matematika yang dimaksud bukan matematika yang kita pelajari disekolah lho, tapi matematika menurut firman Tuhan .

Lukas pasal 15, tentang perumpamaan domba yang hilang, ketika seorang punya seratus ekor domba dan hilang satu , dikatakan bahwa yang satu itu nilainya sama dengan yang sembilan puluh sembilan yang tidak hilang , ini matematika Alkitab , satu sama dengan sembilan puluh sembilan , bahkan dikatakan yang satu lebih butuh diperhatikan.

Markus pasal 12, cerita janda miskin yang memberikan 2 peser , firman Tuhan mengatakan yang memberi 2 peser itu dikatakan memberi lebih besar dari orang yang memberi dengan jumlah yang lebih besar , memang tidak dikatakan berapa nilai yang dimaksud.

Matius pasal 20, cerita tentang orang yang bekerja dikebun anggur, orang yang bekerja satu jam dengan yang bekerja delapan jam dibayar sama, sama-sama dibayar 1 dinar.

2 Petrus pasal yang ke 3, dikatakan bahwa satu hari sama dengan seribu tahun.

Matius 19 : 5, sorang laki-laki ditambah seorang perempuan  sama dengan satu daging.

Matematika Tuhan tersebut diatas memang kelihatannya aneh , beda dengan matematika dunia yang kita pelajari.
Ternyata perhitungan Tuhan sangat beda dengan manusia , satu ditambah satu belum tentu dua .. hasilnya bisa satu.

Ini sepertinya suatu hal yang sederhana, tetapi ini memberikan suatu pemahaman yang berbeda dengan pemahaman dunia pada umumnya. Kalau pemahaman umum, dalam pernikahan satu ditambah satu sama dengan dua , maka pernikahan hanya masalah menambah atau mengurangi saja, kalau cerai ya berarti hanya mengurangi angka atau menikah berarti menambah angka. Tau gak record pernikahan terpendek bintang film Holywood adalah 55 jam saja.

Alkitab mengatakan bahwa dalam pernikahan satu ditambah satu sama dengan satu , menjadi satu daging artinya dua pribadi yang dipersatukan itu menjadi satu sosok yang baru yang utuh, jadi perceraian bagi dunia dianggap biasa karena bisa cari lagi , bagi pemahaman kristen perceraian adalah suatu tragedi, mengapa ? karena kita sedang memisahkan  "satu tubuh yang utuh" menjadi tidak utuh lagi. Menjadi manusia yang tidak utuh lagi dan menghancurkan sesuatu yang kudus dari Tuhan. Dua dikurangi satu menurut Alkitab hasilnya bukan satu tetapi nol, nothing.

Alkitab menyebut pernikahan menjadikan "satu daging" .. tidak dikatakan satu roh atau satu pikiran , kenapa demikian ? karena pernikahan bukan cuma ikatan batin dan jiwa .. tetapi mempunyai konsep sederhana "kita hadir untuk pasangan kita", present.

Tuhan juga mau menunjukan bahwa kesatuan jiwa dan pikiran itu bisa terwujud kalau secara fisik kita hadir untuk pasangan kita, baru kita bisa memiliki kesatuan hati dan jiwa. Jadi kesatuan eksternal terjadi terlebih dahulu baru sesudah itu kesatuan internal akan mengikuti.

Pernikahan kristen bukan hanya masalah perasaan tetapi juga suatu komitmen untuk belajar saling mencintai dan bertumbuh bersama sesuai kehendak Kristus. Ketika kita makin mengenal pasangan kita termasuk mengenal sifat-sifat yang tidak sesuai dengan kita , apakah kita tetap bisa mencintainya.

Pernikahan juga merupakan suatu anugerah yang besar dati Tuhan , di dalam setiap pernikahan kristen , kita harus percaya bahwa Kristus senantiasa hadir untuk memberi pertolongan didalam semua masalah keluarga.

Untuk orang yang tidak menikah atau ditinggal meninggal oleh pasangan , ingatlah bahwa Tuhan juga berjanji bahwa IA selalu hadir untuk orang tersebut. Satu ditambah nol bukan satu tetapi dua , karena Tuhan hadir untuk menyertai.

Amin.

Salam hangat dari team Nafiri Kasih.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA