Respon Setia Pada Belas Kasihan Raja
Nats : Injil Markus 12 : 28 - 44
S- Summary of God’s Word:
Pembahasan tentang Injil Markus pasal 12 : 28-44 , melihat bagian Injil yang menjelaskan seperti apakah respon yang tepat terhadap Raja. Raja yang sesungguhnya telah datang tapi menjadi hamba untuk semua orang, memberikan dirinya sebagai tebusan bagi dosa manusia milik-Nya. Markus menunjukkan bagaimana agama pada jaman itu telah menjauh dari Allah dan berpaling pada agama buatan manusia yang dipimpin oleh mereka yang lebih peduli pada kekuasaan dan kehormatan mereka sendiri daripada pada otoritas dan kehormatan Raja. Sebagai respon terhadap Raja yang penuh kasih, buah sejati apakah yang diinginkan oleh Allah? Apakah yang ingin dilihat Allah meluap dari umat-Nya sebagai respon dari anugrahnya yang luar biasa besar?
Kita akan melihat contoh yang berlawanan dan kontras:
- Contoh yang bertentangan (28-34) ditunjukkan melalui seorang farisi yang dengan rendah hati mendengarkan perdebatan Yesus dengan para pemimpin agama yang keras hati. Setelah mendengarkan dengan seksama, dia mengakui kebenaran dari perkataan Yesus dan mengajukan pertanyaan. Tidak seperti para pemimpin agama yang sombong, lelaki ini memberikan respon dengan rendah hati pada otoritas dari “Pengajar Kebenaran.” Juga tidak seperti para pemimpin yang arogan, Yesus memilih untuk menggunakan otoritas Firman Tuhan untuk menjawab pertanyaan farisi ini (lihat Ulangan 6 dan Imamat 19). Contoh yang bertentangan ini menunjukkan kerendahan hati dari seseorang yang ditarik kepada raja dan kerendahan hati Raja yang sesungguhnya juga. Hasilnya? Sang pencari tidak jauh dari Kerajaan Raja.
- Dua contoh kontras (35-44). Yang pertama melibatkan raja terbesar sepanjang sejarah Israel dan para secara umum. Ketika orang-orang mulai tenang, Yesus bertanya bagaimana Raja Daud dapat dengan rendah hati mengakui salah satu keturunannya sebagai Tuhan. Kerendahan hati dari raja terhebat dalam sejarah Israel ini menantang para pemimpin agama yang membenarkan diri sendiri, melayani diri sendiri, dan berpusat pada diri sendiri. Kerendahan hati Raja Daud membuka kesombongan para pemimpin agama Israel ketika Yesus mengutuk kejahatan yang dihasilkan dari hati mereka yang gelap dank eras. Kontras yang kedua juga menegaskan kerendahan hati ketika Yesus memperhatikan pengunjung bait Allah yang memasukkan persembahan ke kotak persembahan. Janda miskin yang sebenarnya memberikan paling sedikit dari segi jumlah tapi sudah memberikan semua yang dimilikinya menjadi contoh Yesus tentang seseorang yang percaya kepada Raja. Janda miskin inilah yang dipakai oleh Yesus untuk mengilustrasikan iman yang sejati, buah yang sejati, dan ketaatan yang sejati sebagai respon dari anugrah-Nya. Janda miskin ini tidak mempunyai sesuatu untuk dibanggakan kecuali bahwa dia tidak mempunyai yang bisa dibanggakan. Dia hanya tahu bahwa Tuhan adalah Allahnya dan dia menjadi milik Tuhan, dia percaya pada_nya, dan Tuhan layak menerima segala sesuatu. Yesus memuji dia karena dengan memberikan segala sesuatu dia tidak meletakkan kepercayaannya pada diri sendiri, kemampuannya, atau keamanannya tapi pada Firman Tuhan, pemeliharaan Tuhan dan pada Tuhan semata.
Anugrah lebih besar dari pengampunan dan kemurahan lebih berharga daripada pengampunan. Raja segala raja berdiri di depan rakyat-Nya dan berkata “Saya datang untuk memberimu segala sesuatu, bahkan hidup saya, untuk menjadi tebusan dan membeli kamu dari perbudakan dan kegelapan.” Respon yang penuh buah dari pelayan yang setia adalah percaya pada Raja dalam segala sesuatu. Dalam kerendahan kita datang kepada-Nya untuk kebenaran, percaya pada otoritas-Nya, menerima anugrah-Nya, dan mematuhi semua yang Dia katakan saat kita menyerahkan pada-Nya semua yang kita miliki dan mempercayakan pada-Nya semua yang kita miliki.
H- Handle God’s Word: konteks dari contoh yang bertentangan dan dua contoh kontras adalah debat antara Yesus dan para pemimpin agama pada saat itu. Yesus baru saja mengutuk mereka dengan mengatakan “kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun Kuasa Allah” (Markus 12:24). Mengetahui dan percaya perkataan dari Raja, Firman Tuhan, adalah inti dari respon yang rendah hati dan berbuah kepada Raja yang penuh kemurahan. Musuh berusaha untuk memutar balikkan Firman Tuhan sejak semula (Kejadian 3:1) sehingga dia bisa mencegah umat Raja dari melayani Raja dan berbuah. Musuh memutar balikkan Firman Tuhan untuk menganggu pemerintahan Tuhan (Matius 4:1-11) tapi Raja kita dicobai dengan segala cara tapi tetap tidak berdosa (Ibrani 4:15). Ketika dicobai dengan Firman Tuhan yang dibengkokkan, Yesus mengucapkan Firman Tuhan (Matius 4:1-11) dan bergantung pada Firman Tuhan sebagai pelita bagi kaki-Nya (Mazmur 119:105). Untuk alasan ini mereka yang menerima anugrah-Nya akan menerima Firman Tuhan sebagai ucapan Allah yang sempurna (2 Tim 3:16). Seperti Yesus mendemonstrasikan dalam pengajaran-Nya, seperti farisi menunjukkan dalam pertanyaan mereka, seperti Raja Daud menunjukkan dalam kerendahan hatinya, dan seorang janda menunjukkan melalui aksinya, kita melihat reaksi yang benar kepada Raja yang sesungguhnya adalah dengan mempercayai Firman-Nya.
Menggunakan paradigm dari A.A. Hodge, kita melihat di Alkitab
Menggunakan paradigm dari A.A. Hodge, kita melihat di Alkitab
- Semua orang Kristen diperintahakan untuk menyelidiki dan belajar Firman Tuhan (2 Tim 3:15-17); Kisah 17:11; Yohanes 5:39) karena
- Firman Tuhan ditujuhkan kepada semua orang (atau semua umat Tuhan) (Ulangan 6:4-9; Lukas 1:3; Roma 1:7; pembukaan dari semua surat . . .)
- Firman Tuhan mudah diakses dan dimengerti oleh semua umat Tuhan (Mazmur 199:105, 130; 2 Kor 3:14; 2 Pet 1:18-19; 2 Tim 3:15-17) dan
- Firman Tuhan menyebut manusia sebagai hukum Allah langsung yang harus dipatuhi secara personal (Efesus 5:22, 25, 6:1, 5, 9; Kol 1:4; Rom 16:2, dsb). Umat Raja yang sesunggunya akan dengan rendah hati belajr semua Firman Tuhan dan mempercayai apa yang dikatakan firman Tuhan dengan semua yang mereka miliki.
A-Apply God’s Word: Apa aritnya untuk kita hari ini?
- Ketika anda membaca Markus 12:28-44, respon kerendahan hati yang mana yang menarik buat anda dan mengapa?
- Mengapa respon yang rendah hati kepada Raja dan Firman-Nya adalah tanda kepercayaan kepada Raja itu sendiri?
- Contoh popular dari mereka yang membelokkan Firman Tuhan untuk kepentingan mereka adalah para pemimpin agama pada jaman Yesus, Mormon, guru-guru kemakmuran, Saksi Yehova, dan Muslim. Dimana kamu melihat pembelokan dari Firman Tuhan dan mengapa manusia menggunakan Firman Tuhan secara salah untuk kepentingan mereka?
- Bagaimana anda dan fakultas anda secara umum menyalah gunakan Firman Tuhan baik dengan tidak menjadi atau tidak melakukan apa yang diajarkan atau melalui melakukan apa yang dilarang? Bagaiman hal ini menyingkapkan sikap hati kita?
- Bagaiman anda secara pribadi maupun fakultas anda secara umum menyerahkan segala sesuatunya kepada Raja, mempercayakan kepada-Nya semua yang anda punyai? Beri contoh konkret.
P- Praying God’s Word: pagi ini Dr. Nielson mengakhiri khotbahnya dengan permintaan “supaya dari kemiskinan kita kita dapat memberikan respon pada anugrah Tuhan dengan menyerahkan semua yang kita miliki dalam tangan-Nya. Supaya kita dapat menjadi hamba yang setia yang mempercayakan kepada Tuhan semua yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.” Berdoalah supaya hal ini menjadi kenyataan dalam hidup anda secara pribadi dan sebagai fakultas secara umum. Mintalah Roh Kudus untuk membuka mata anda kepada kuasa dari Anugrah-Nya, keindahakan Kebenaran-Nya, dan keagungan dari pemerintahannya supaya kita dapat memberikan respon kepada kasih-Nya yang setia dengan pelayanan yang setia.
E- Execute God’s Word: mempercayai Firman Raja tidaklah mudah karena disatu sisi kita harus jujur mengenai hal-hal yang kita percayai diluar Firman Tuhan dan berbalik dari hal-hal ini dan kita memikirkan bagimana kita harus percaya pada Firman-Nya dalam hidup kita. Dimana kepercayaan anda? Ahli Taurat percaya pada status mereka, farisi percaya pada otoritas mereka, dan kita semua percaya pada sesuatu diluar Firman Tuhan. Luangkan waktu sejenak untuk menulis hal-hal yang anda percayai sebagai individu dan fakultas, hal-hal diluar Firman Tuhan, dan memikirkan bersama-sama bagaimana Firman Tuhan baik dari Alkitab dan dari Pribadi Yesus dapat menjadi kepercayaan anda secara penuh.
Amin .. semoga bermanfaat ..
Salam hangat dari team Nafiri Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar