Minggu, 22 Februari 2015

GKI Gading Serpong Khotbah 22 Februari 2015


Khotbah Minggu , GKI Gading Serpong
 
Thema : Perdamaian Tuntas Atas Dosa
Nats    : Ibrani 9 : 23 - 28
Pembicara : Pdt Ronny Nathanael

Salam dalam kasih Kristus ...
Kita dalam keadaan baik karena Allah mengasihi kita.
Bicara tentang keyakinan iman kepada Kristus .. ada suatu perbedaan yang signifikan antara iman Kristen dengan non Kristen, yaitu tentang keselamatan.

Dalam keyakinan agama Kristen, bukan "perbuatan baik" atau "amal"  yang menentukan manusia bisa selamat atau masuk surga. Mengapa demikian ?
Kalau konsepnya adalah "perbuatan baik" berarti yang menentukan keselamatan adalah diri sendiri.
Apakah bisa keselamatan ditentukan oleh diri sendiri ?

Mari kita perhatikan Roma 6 : 17 yang mengatakan bahwa "dahulu kamu adalah hamba dosa"
Apa arti "hamba"yang dimaksud dalam bacaan tersebut ?
Apakah hamba sama dengan pembantu rumah tangga / PRT ? PRT , masih bisa menentukan sikap atau memutuskan apa yang akan dia lakukan , misal dia masih mau bekerja atau pindah kerja atau mau istirahat dirumah.
Tetapi hamba pada jaman itu, yang dimaksud dalam Roma 6 : 17 itu sangat berbeda dengan PRT jaman sekarang ini, hamba pada jaman itu disebut juga dengan "budak" , merupakan orang yang tidak punya hak terhadap dirinya sendiri, melainkan tuannya yang berhak atas hidupnya. (kasihan sekali bukan)

Kalau firman diatas mengatakan kamu dahulu adalah hamba dosa, pertanyaannya siapa yang menjadi tuan atas orang itu ? iblis atau setanlah yang menjadi tuannya, sehingga ketika seseorang menjadi hamba dosa, pasti orang tersebut berbuat dosa , melakukan kehendak tuannya yaitu iblis.

Bagaimana pada jaman itu seorang budak bisa bebas ?
Ada tiga cara yang bisa dilakukan :
  1. Diberi kebebasan oleh tuannya, artinya tuannya dengan rela melepas budak tersebut untuk tidak lagi menjadi budaknya. (Nah kalau manusia berdosa yang disebut hamba dosa itu tuannya adalah iblis, apakah kira-kira mungkin iblis mau memberi kebebasan ?, mustahil !)
  2.  Menebus dirinya sendiri. Hamba yang bisa mengumpulkan uang bisa menebus dirinya sendiri dengan cara membayar sejumlah uang kepada tuannya, tentunya dengan sejumlah uang yang disepakati. (dalam hal si hamba dosa, apakah iblis yang menjadi tuan nya akan sepakat dengan nilai yang bisa dibayar oleh si hamba dosa ? tentu nilainya tidak akan pernah bisa dipenuhi oleh si hamba dosa.)
  3. Ada pihak ketiga yang menebusnya , pihak ketiga yang mempunyai kemampuan untuk menebus hamba itu.
 Menyadari diri sebagai manusia yang berdosa, maka bisa dibilang tidak ada lagi kesempatan untuk melepaskan diri dari cengkeraman dosa melalui usaha diri sendiri, hanya satu cara yang memungkinkan yaitu melalui "penebusan" , kabar baiknya Allah sudah menebus manusia melalui Yesus yang menggantikan hukuman dosa itu di atas kayu salib. Inilah kabar baik itu, inti dari Injil.
1 Petrus 1 : 19, dikatakan bahwa kamu sudah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus ...
Penebusan yang Kristus lakukan sudah tuntas, artinya sekali untuk selama-lamanya.
Yesus beda dengan imam-imam besar , para imam memakai binatang untuk kurban sebagai simbol pentahiran, tetapi Yesus mengorbankan diri sendiri sebagai persembahan yang sempurna untuk menebus manusia yang berdosa.
Kita mengamini dan bersyukur atas pengorbanan Yesus, karena ketidak berdayaan kita untuk bisa menyelamatkan diri sendiri melalui cara apapun. Sola gracia , hanya karena Anugerah !!

Yesus menawarkan anugerah keselamatan ini kepada semua orang,  anugerah keselamatan ini bisa diterima dengan iman, iman yang sejati adalah percaya dan mengandalkan Yesus saja sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam hidupnya sehari-hari.

Jangan sisa-siakan anugerah Nya , hiduplah dalam ketaatan tuanmu yaitu Yesus sang Juru Selamat Manusia.

Amin.
Salam hangat dari team Nafiri Kasih.

1 komentar:

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA