Senin, 09 Februari 2015

Pembacaan Rohani (Lectio Divina)

lectio divina
Renungan Kristen - Saat Teduh

MEMBACA ALKITAB BAGI PEMBENTUKAN ROHANI

Meditasi atas Kitab Suci memiliki sebutan khusus : LECTIO DIVINA, atau "pembacaan rohani".

Apa makna dari Lectio Divina ?

Istilah itu memiliki makna mendengarkan apa yang dikatakan oleh tulisan-tulisan yang ada dalam Kitab Suci -- sepenuhnya mendengarkan, sepenuhnya berserah dan tenang, mengijinkan pesan-pesan yang ada di dalamnya mengalir kepada kita bukan berusaha menguasainya.

Dalam lectio kita tidak hanya membaca tulisan tapi juga menghadap Tuhan yang Maha Tinggi dan mengarahkan mata kita ke atas.
Dengan lectio kita berusaha untuk masuk ke dalam realitas yang sedang dikatakan oleh suatu perikop.  Hati, pikiran dan roh kita dihidupkan akibat damai sejahtera dari Yesus yang mengalir masuk tersebut.  Kita merasakan semua perasaan takut ditenangkan dan diatasi oleh roh "yang membangkitkan kekuatan, kasih dah ketertiban" (2 Tim 1:7)

Mungkin kita ingin merenungkan kisah tentang Yesus memberi makan lima ribu orang (Mat 14:13-21; Mrk 6:30-44; Luk 9:10-17). 

Kita bisa membayangkan adegan waktu itu : orang banyak, lereng bukit, bebatuan dan terutama Yesus sendiri. Kita mendengar suara-suara di sekitar kita : suara anak-anak, angin lembut bertiup menggerakkan rerumputan, seorang bayi menangis di pelukan ibunya, dan terutama suara Yesus sendiri yang menguasai suasana.

Kita bisa merasakan adegan itu : kumpulan orang tersebut saling dorong dan berdesakan, hati-hati yang rindu mendengar perkataan Tuhan, panasnya sinar matahari pada siang hari, dan terutama suara Yesus orang Nazaret yang menenangkan mereka.

lectio divina
Kita bisa membayangkan sesudah itu hari semakin sore dan rasa lapar dirasakan orang banyak itu tetapi mereka segan untuk beranjak.
Kita bisa melihat seluruh adegan itu terjadi : percakapan mengenai apa yang harus dilakukan, lima roti dua ikan, berkat yang diucapkan, rasa takjub ketika lima ribu orang ditambah anak-anak dan perempuan mendapatkan makanan semuanya.

Kita menikmati rasa takjub yang dirasakan. Luapan sukacitanya.  Kita mengalami semua yang terjadi seolah-olah kita memang sedang berada di peristiwa tersebut.

Akhirnya orang banyak itu berpisah dan Yesus berjalan ke bukit. 
Kita sedang sendirian. 
Kita duduk di sebuah batu memandangi air bergulung di tepian danau.
Di dalam pikiran kita mengulangi kembali semua yang baru saja terjadi.
Kita berdiam diri.
Sesudah itu Yesus berjalan dan duduk di batu di samping kita.
Dan berdua berdiam diri untuk sekian lama.
Lalu Yesus berkata, "Apa yang bisa Aku lakukan bagimu?"
Dan kita mengatakan... apapun yang ada di hati kita saat itu.  Kita menerima jamahan dan berkatNya.
Sesudah itu kita sekali lagi berdiam diri.
Terakhir, kita berbalik dan bertanya kepada Dia, "Apa yang bisa aku lakukan bagiMu?"
Dan kita mendengar ... yang Tuhan mau kita lakukan , yang selaras dengan FirmanNya.

Inilah yang dimaksud dengan Lectio.

Salam hangat dari team Nafiri Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERAKHIR

Hidup Harus Bersyukur

Hidup Harus Bersyukur 1 Tesalonika 5 : 18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allaah di dalam Kristus Y...

POPULER DIBACA