Thema : Menggenggam Hadiah Terindah
Nats :
Yohanes 6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Lagu yang berjudul "Where Are You Christmas" menanyakan kepada kita semua apakah Natal sejati itu benar-benar kita alami ? Kita menyadari bahwa manusia sangat rentan, saat ini kita bisa bergembira, mungkin besok bisa bersedih , sungguh kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ini, whre are you christmas ?
Yesus tidak dapat dipahami hanya dengan rasio, karena Yesus melampui rasio, mujijat-mujijat yang Tuhan Yesus lakukan menyatakan bahwa Yesus bukan manusia biasa, Dia adalah Allah yang menjadi manusia.
Saat-saat Natal selalu mengingatkan, bahwa kita sudah memperoleh hadiah yang terindah yaitu Yesus sang Juru Selamat Dunia , apakah kita sudah sungguh-sungguh mengimani Hadiah Terindah itu?
Firman Tuhan diatas, Yohanes 6:29 mengatakan ... pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah ...
Kata pekerjaan yg dikehendaki Allah yaitu percaya .. , pekerjaan tersebut dalam bahasa Yunani disebut Ergon.
Ergon, mempunyai arti sebagai tindakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan visi dari yang memberi pekerjaan.
Percaya atau beriman kepada Yesus merupakan sebuah pekerjaan, bagaimana kita menyikapi Iman yang merupakan sebuah pekerjaan ?
1. Iman dapat mengalami pasang surut.
Seorang penafsir mengatakan bahwa dalam kehidupan iman orang Kristen ada gap, saat ini kita berpengharapan , tiba-tiba harapan itu hilang, sekarang merasa punya pengharapan yang teguh tetapi besok merasa ragu-ragu.
Tidak ada orang yang kehidupan imannya seperti garis lurus. Spiritualitas iman yang naik turun lah yang menjadi realita dalam kehidupan ini. Justru dalam keadaan seperti itulah kita butuh tetap bersama Tuhan, kita tetap megandalkan Tuhan dan begumul bersama Tuhan menghadapi semua masalah itu.Iman yg hidup adalah iman yang senantiasa bergumul bersama Tuhan, dengan demikian iman bisa bertumbuh.
1. Iman dapat mengalami pasang surut.
Seorang penafsir mengatakan bahwa dalam kehidupan iman orang Kristen ada gap, saat ini kita berpengharapan , tiba-tiba harapan itu hilang, sekarang merasa punya pengharapan yang teguh tetapi besok merasa ragu-ragu.
Tidak ada orang yang kehidupan imannya seperti garis lurus. Spiritualitas iman yang naik turun lah yang menjadi realita dalam kehidupan ini. Justru dalam keadaan seperti itulah kita butuh tetap bersama Tuhan, kita tetap megandalkan Tuhan dan begumul bersama Tuhan menghadapi semua masalah itu.Iman yg hidup adalah iman yang senantiasa bergumul bersama Tuhan, dengan demikian iman bisa bertumbuh.
2. Beriman secara Holistik (tidak memilah antara hal Jasmani dan Rohani, tetapi secara utuh)
Penulis Yohanes ingin menunjukan bahwa Yesus juga memperhatikan hal-hal jasmani. Dalam perumpamaan tentang Yesus memberi makan lima ribu orang dan memberhentikan angin ribu, menunjukan bahwa Yesus juga memberi perhatian penting terhadap masalah jasmani.
Disini kita belajar untuk tidak memisahkan masalah jasmami dan rohani, tetapi harus menjadi satu kesatuan yang utuh untuk memuliakan Tuhan.
Tuhan berkarya dalam segala hal, baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Penulis Yohanes ingin menunjukan bahwa Yesus juga memperhatikan hal-hal jasmani. Dalam perumpamaan tentang Yesus memberi makan lima ribu orang dan memberhentikan angin ribu, menunjukan bahwa Yesus juga memberi perhatian penting terhadap masalah jasmani.
Disini kita belajar untuk tidak memisahkan masalah jasmami dan rohani, tetapi harus menjadi satu kesatuan yang utuh untuk memuliakan Tuhan.
Tuhan berkarya dalam segala hal, baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
3. Panggilan Untuk Mengikut Yesus
Ketika kita mempercayai Yesus ini juga suatu panggilan untuk mengikuti Dia.
Sedikit koreksi tentang thema "Menggenggam Hadiah Terindah" sebaiknya menjadi "Digenggam Oleh Hadiah Terindah"
Kalau kita digenggam oleh Hadiah Terindah , berarti kita membiarkan Kristus bukan hanya menjadi milik kita sendiri tetapi juga untuk semua orang.
Kita perlu menyadari bahwa hidup ini digenggam oleh Kristus, sehingga kita mau mengasihi tidak hanya dikasih, mau memberi tidak hanya menerima, mau melayani tidak hanya dilayani.
Biarkan hadiah terindah itu bukan hanya menjadi milik kita, mari kita masing-masing mengevaluasi diri kita sendiri, apakah kita hanya ingin yang baik-baik itu untuk diri sendiri, atau kita mau berbagi dengan yang lain.
Ketika kita mempercayai Yesus ini juga suatu panggilan untuk mengikuti Dia.
Sedikit koreksi tentang thema "Menggenggam Hadiah Terindah" sebaiknya menjadi "Digenggam Oleh Hadiah Terindah"
Kalau kita digenggam oleh Hadiah Terindah , berarti kita membiarkan Kristus bukan hanya menjadi milik kita sendiri tetapi juga untuk semua orang.
Kita perlu menyadari bahwa hidup ini digenggam oleh Kristus, sehingga kita mau mengasihi tidak hanya dikasih, mau memberi tidak hanya menerima, mau melayani tidak hanya dilayani.
Biarkan hadiah terindah itu bukan hanya menjadi milik kita, mari kita masing-masing mengevaluasi diri kita sendiri, apakah kita hanya ingin yang baik-baik itu untuk diri sendiri, atau kita mau berbagi dengan yang lain.
Di tahun yang baru 2015 kita tidak tahu apa yang akan terjadi tetapi kalau kita digenggam oleh Hadiah yang Terindah itu maka pasti kita akan kuat untuk melangkah.
Refleksi : Setelah Natal berlalu, apa yang akan kita lakukan ? apakah kita mau mencari yg terhilang ? mau memperhatikan mereka yang lapar ? mau menjadi lagu yang indah disetiap hati ?
Amin.
Salam hangat dari team Nafiri Kasih.
Amin.
Salam hangat dari team Nafiri Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar